Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian mengembangkan teknologi pemantauan kualitas udara secara real time sebagai bagian dari pengembangan industri.
Teknologi ini dikembangkan oleh Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) Semarang yang berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Industri [BPPI] Kemenperin.
Kepala BBTPPI Semarang Ali Murtopo Simbolon menjelaskan, keunggulan real time emission monitoring adalah sistem yang terpadu dan terintegrasi berbasis web untuk monitoring udara dari cerobong unit produksi dengan basis monitoring teknologi sensor electrochemical dan evaluasi buangan udara pada industri.
“Konsep monitoring dan analisis gas buang yang terintegrasi merupakan langkah berbasis Internet of Things (IoT) yang dikembangkan BBTPPI, dengan sebuah objek [sensor electrochemical] mentransfer data lewat jaringan melalui dashboard berbasis web, tanpa memerlukan adanya interaksi dari manusia ke manusia ataupun dari manusia ke perangkat komputer,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (31/7/2019).
Selain mengembangkan teknologi pemantauan udara secara real time, BBTPPI Semarang juga mengembangkan teknologi ozonasi katalitik yang memungkinkan penggunaan ulang air limbah industri.
“Dengan adanya teknologi ini, air limbah industri yang umumnya dibuang ke selokan atau sungai, kini bisa diolah lebih efisien dan ramah lingkungan jika air limbah di-reuse menjadi air proses atau air bersih untuk digunakan kembali,” kata Ali.
Menurutnya, keunggulan lain dari teknologi ozonasi katalitik adalah hemat energi. Ali mengatakan BBTPPI optimistis air limbah industri yang ada di Indonesia dapat diolah dan digunakan kembali sebagai air proses atau air bersih menggunakan ozonasi katalitik.
“Dengan demikian, teknologi ini dapat menjadi solusi alternatif terhadap pengolahan limbah ramah lingkungan,” katanya.