Bisnis.com, JAKARTA — Bangunan hijau makin menjadi tren saat ini. Tak hanya menghijaukan lingkungan di tengah padatnya lahan perkotaan, tetapi juga bisa menjadi penyegar suasana lingkungan penghuni. Nah, salah satu bagian bangunan yang potensial untuk dihijaukan adalah atap bangunan.
Country Director PT Onduline Indonesia Tatok Prijobodo mengatakan bahwa sat ini, green roof mulai banyak diterapkan di bangunan-bangunan terutama yang berkonsep hijau. Menurutnya, green roof memiliki beragam manfaat di tengah semakin terbatasnya ruang terbuka di perkotaan.
“Penggunaan green roof itu selain bisa menghijaukan lingkungan, juga bisa memberi ruang terbuka tambahan, tempat santai, dan memberi kesegaran suasana bagi penghuni,” katanya kepada Bisnis, baru-baru ini.
Tatok menambahkan bahwa saat ini green roof bisa diterapkan pada bangunan apa saja, mulai dari rumah tinggal, apartemen, kantor, sekolah, hotel, dan lain sebagainya.
Adapun, penerapan green roof bisa di atas atap beton datar atau miring hingga 30 derajat.
Untuk membangun atap hijau, pemilik hunian bisa memulai dengan menyediakan lapisan tahan air untuk melindungi atap beton dari rembesan air dan akar tumbuhan, tanah, dan tumbuhan yang akan ditanam.
Baca Juga
“Yang penting atap yang mau dijadikan green roof harus kuat menahan beban. Sekadar gambarannya, untuk ketebalan tanah setiap 10 sentimeter, beban green roof adalah sekitar 100 kilogram per meter persegi. Jadi, semakin tebal tanahnya, pelat atap harus makin kuat,” jelasnya.
Selain itu, atap yang akan digunakan sebagai green roof juga memiliki kemiringan minimal 1 persen, artinya setiap 1 meter, ada beda kemiringan sebesar 1 sentimeter. Kemudian, di atap tersebut, juga harus tersedia saluran pembuangan air.