Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

KLHK : Kegiatan Pertambangan Dilakukan di 16.147 Titik

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat kegiatan pertambangan di Indonesia dilakukan di 16.147 titik.
Nur Faizah Al Bahriyatul Baqiroh
Nur Faizah Al Bahriyatul Baqiroh - Bisnis.com 26 Juli 2019  |  13:25 WIB
KLHK : Kegiatan Pertambangan Dilakukan di 16.147 Titik
Suasana di area pertambangan konsesi Tambang Tumpang Pitu (Tujuh Bukit) milk PT Bumi Suksesindo (BSI), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk, di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (23/7/2018). - JIBI/Abdullah Azzam

Bisnis, JAKARTA--Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat kegiatan pertambangan di Indonesia dilakukan di 16.147 titik.

Plt Dirjen Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDASHL) Hudoyo mengatakan jumlah titik tersebut terdiri atas dua status pertambangan.

Pertama, kegiatan pertambangan berizin atau memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) sebanyak 7.464 titik yang terdiri atas 1.875 IUP tambang mineral bukan logam dan batuan serta 5.589 IUP mineral logam dan batubara. Kedua, status pertambangan tanpa izin sebanyak 8.683 titik. 

"[Pada] rapat internal Wakil Presiden, [Selasa (23/7/2019)], itu lebih berat terhadap penanganan bekas tambang tak berizin dan proses pelaksanaan reklamasi terhadap tambang berizin," kata Hudoyo kepada Bisnis, Kamis (25/7/2019).

Dia melanjutkan pertambangan yang masuk dalam kawasan hutan sudah mengantongi izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH). KLHK mencatatkan luas areal IPPKH per Juli 2019 mencapai 395.158,54 hektare (ha).

Dari total luas tersebut, areal yang sudah terbuka untuk pertambangan seluas 84.095,61 ha. Adapun yang telah direklamasi seluas 31.759,10 ha.

"Keberhasilan reklamasi baru seluas 2.347,31 dari total luas reklamasi 31.759,10 ha tersebut," jelasnya.

Hudoyo mengatakan penyelesaian masalah reklamasi tersebut akan dilakukan dengan dua skema. 

Pertama, bagi tambang berizin pihaknya akan memperketat pengawasan kepatuhan. Bagi perusahaan yang tidak melaksanakan kewajibannya reklamasinya, maka dana jaminan reklamasi tidak akan dikembalikan.

"Kedua, kalau yang tidak berizin mau tidak mau penegakan hukum," tegas Hudoyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

pertambangan reklamasi klhk
Editor : Lucky Leonard

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top