Bisnis.com, JAKARTA—PT PLN (Persero) mencatat setidaknya ada 60 perusahaan yang berminat untuk mengikuti lelang proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Bali Barat dan Bali Timur.
Executive Vice President Energi Baru dan Terbarukan (EBT) PLN Zulfikar Manggau mengatakan pihaknya masih membuka pengajuan penawaran hingga satu bulan mendatang, mulai dari mengajukan kelengkapan syarat administrasi, pengajuan harga, hingga kesiapan teknis.
"Di Bali yang daftar cukup banyak, ada [sekitar] 60 perusahaan DPT [daftar pelaksana terseleksi] yang ikut lelang. Akhir Agustus insya Allah bidding submission selesai," katanya, Rabu (24/7/2019).
Rencananya, ada pembangunan PLTS sebesar 25 megawatt (MW) di Bali Barat dan 25 MW di Bali Timur. Saat ini, produksi listrik sejumlah pembangkit di Bali mencapai 994,4 MW.
Selain itu, pada 2021 PLN akan kembali menggelar lelang dua proyek PLTS dengan kapasitas masing-masing sebesar 25 MW. Adapun lelang kali ini merupakan pengembangan tahap pertama.
Kebutuhan listrik di Bali juga dibantu dengan jaringan transmisi listrik 150 kilovolt (kV) yang mengalirkan listrik dari Jawa sebesar 340 MW. Kondisi ini menjadikan cadangan listrik di Bali pada 2019 mencapai 45 persen.
Baca Juga
Namun, pada 2023 cadangan listrik di Bali akan berkurang menjadi 13 persen seiring dengan peningkatan konsumsi masyarakat.