Bisnis.com, JAKARTA -- Kalangan pengusaha mengakui penurunan kredit perbankan Indonesia pada semester I/2019 disebabkan oleh banyaknya pengusaha yang menunda investasinya pada periode tersebut.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Perindustrian Johnny Darmawan mengatakan, kondisi perekonomian global yang lesu pada semester I/2019 membuat para pengusaha memilih untuk wait and see dalam berinvestasi.
Hal itu berdampak kepada turunnya permintaan kredit perbankan dari dunia usaha.
“Selain itu pada semester I/2019 lalu, harus diakui kondisi politik dalam negeri juga sedang memanas karena Pemilihan Umum 2019. Pengusaha tentu memilih untuk menantikan sampai kondisi benar-benar kondusif untuk kembali berekspansi,” jelasnya kepada Bisnis.com, Rabu (24/7/2019).
Di sisi lain, dia juga melihat sepanjang tahun ini, bunga kredit perbankan juga masih terbilang tinggi. Hal itu berdampak kepada kebijakan dunia usaha untuk berpikir ulang untuk mengajukan kredit, di tengah besarnya tekanan dari sisi eksternal.
Namun demikian, dia optimistis pada semester II/2019 laju investasi dan ekspansi dunia usaha akan kembali moncer. Pasalnya, kondisi politik di dalam negeri telah berangsur membaik.
Kondisi itu akan berdampak kepada pulihnya kembali permintaan kredit perbankan oleh dunia usaha.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menuturkan situasi ekonomi dan adanya perhelatan Pemilu pada semester I/2019 berdampak pada pengusaha yang wait and see dalam meminjam kredit perbankan.