Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amphuri Tolak Perusahaan Unicorn Masuk Bisnis Umrah

Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) menolak bisnis layanan perjalanan umrah yang dilakukan oleh sejumlah pelaku marketplace, terlebih yang telah mencapai level unicorn.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan memasuki Kakbah./Istimewa
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan memasuki Kakbah./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) menolak bisnis layanan perjalanan umrah yang dilakukan oleh sejumlah pelaku marketplace, terlebih yang telah mencapai level unicorn.

Direktur Amphuri Ali Basuki Rochmad mengkhawatirkan pelaku penyelenggaraan perjalanan umrah akan mengalami kerugian berupa penurunan calon jemaah umrah setiap tahunnya sebesar 20%, serta banyak anggota yang akan gulung tikar.

"Meski hanya sebagai tempat penjualan tiket atau paket yang ada di kami, tentu akan berdampak besar pada bisnis kami," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (23/7/2019).

Selama ini, anggota Amphuri sendiri juga memiliki platform daring untuk penjualan tiket dan paketnya masing-masing. 

Kendati demikian, tidak semua jemaah memesan paketnya melalui sistem daring karena masih merasa nyaman dan cukup dengan pola pemasaran konvensional atau tatap muka.

"Kami juga ada sistem Aisyah (Amphuri Information System Syariah). Platform yang dikembangkan oleh Amphuri sehingga memudahkan calon jemaah untuk mendapatkan paket yang diinginkan," ucapnya. 

Sementara itu, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama Arfi Hatim menegaskan Traveloka, Tokopedia, maupun unicorn lainnya tidak akan menjadi penyelenggara umrah.

Pengembangan umrah digital nantinya bersifat optional atau pilihan bagi PPIU dimana masyarakat yang akan berangkat umrah bisa memilih dua cara yakni mendaftar di PPIU secara langsung sebagaimana yang berjalan selama ini atau memilih paket PPIU yang ada di market place dengan keberangkatan tetap oleh PPIU. 

"PPIU dituntut untuk terus berinovasi memanfaatkan teknologi informasi, jangan sampai tertinggal zaman," katanya. 

Saat ini, Kemenag tengah berupaya untuk mengembangkan platform digital yang sehat. Hal itu dilakukan dengan membentuk task force sebagai wujud kolaborasi pemerintah dan pelaku usaha guna merespon kebijakan Saudi terkait pengembangan digital. 

"Task force diharapkan mampu merespon disrupsi inovasi secara tepat. Kami akan sinkronkan dengan Kemenkominfo agar menciptakan iklim usaha yang sehat dan menjamin umat Islam dapat beribadah dengan baik," terangnya.

Terpisah, PR Director Traveloka Sufintri Rahayu menuturkan dalam undangan menemani Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia Rudiantara dalam kunjungan kerja kenegaraan ke Kerajaan Saudi Arabia (KSA), dilakukan  pembahasan penandatanganan kerja sama strategis dalam rangka menambahkan pengalaman maksimal dalam perjalanan umrah melalui digitalisasi sistem umrah. 

"Dikarenakan topik ini, Kementerian Komunikasi dan Informasi merasa Traveloka dan Tokopedia dapat menjadi narasumber yang baik untuk melalukan sharing informasi," ujarnya. 

Sebagai perusahaan teknologi asal Indonesia, Traveloka merasa terpanggil untuk mendampingi sebagai narasumber sekaligus juga bangga atas kesempatan yang diberikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo) untuk terlibat dalam inisiatif Digital Umrah. 

Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk membantu memudahkan lebih banyak orang Indonesia agar dapat melaksanakan ibadah umrah. 

Traveloka berharap ke depannya, dengan adanya kemudahan pada digitalisasi perjalanan umrah, akan semakin banyak orang Indonesia yang dapat melaksanakan ibadah umrah.

Mengenai rencana ke depan, tentunya harus melalui berbagai proses diskusi dan koordinasi untuk mencapai sebuah bisnis model yang terbaik, di bawah koordinasi Kementerian Agama RI dan Kementerian Komunikasi dan Informasi RI.

Terkait dengan keterlibatan Traveloka sendiri, tentu akan selalu menjalanankannya dengan menimbang kepada aspek reputasi, visi dan misi perusahaan, serta regulasi pemerintah yang berlaku saat ini.  

"Tentunya dalam pelaksanaan diskusi ini, tim terkait juga akan bekerja sama dan bermitra dengan PPIU sebagai stakeholder utama dari bisnis perjalan Umrah sebaik mungkin agar dapat menciptakan pengalaman umrah yang mudah dan nyaman bagi masyarakat Indonesia," tutur Sufintri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper