Bisnis.com, JAKARTA--Exxonmobil Indonesia berkomitmen memperbesar lini bisnis hilir minyak dan gas bumi dengan menyiapkan investasi sekitar Rp25 triliun sampai Rp35 triliun bersama para mitra nasional hingga 2025.
Investasi tersebut salah satunya digunakan untuk membangun fasilitas pendukung distribusi bahan bakar minyak ke sektor industri ataupun retail.
Vice President Public and Government Relation Exxonmobil Indonesia Erwin Maryoto mengungkapkan dengan potensi pasar yang ada, pengembangan lini bisnis hilir menjadi penting. Selain itu, pihaknya mendukung pemerintah yang telah berkomitmen menghadirkan iklim investasi yang baik.
"Bersama mitra bisnis nasional, kami berinvestasi pada sistem, peralatan, dan keperluan logistik guna mendukung kemitraan ini. Hal ini memungkinkan pengembangan usaha daerah serta pertumbuhan ekonomi daerah," tuturnya, Kamis (18/7/2019).
Salah satu wujud komitmen investasi hilir Exxonmobil adalah diakuisisinya Federal Karyatama dari PT Mitra Pinasthika Tbk. senilai US$436 juta pada tahun lalu. Aksi akuisisi ini mencakup merek dagang Federal Oil dan pabrik pengolahan pelumas berkapasitas 700.000 barel per tahun di Cilegon.
Selain itu, lanjut Erwin, pihaknya tengah membangun terminal BBM bersama PT Karinggau Gapura Terminal Energi (Indika Group) yang akan disewa khusus dalam jangka panjang hingga 30 tahun mendatang di Balikpapan. Nilai kontrak investasi ini tercatat sekitar US$100 juta dan mulai beroperasi pada 2020.
Untuk menambah lini distribusi BBM nonsubsidi, sejauh ini Exxonmobil telah mengoperasikan stasiun pengisian BBM umum skala kecil di Purwakarta.
SPBU skala kecil ini terdiri dari satu dispenser dan dua nozzle saja. Sarana distribusi ini didesain untuk melayani konsumen yang menggunakan sepeda motor dan hanya menjual bensin dengan oktan 92. Setiap unitnya membutuhkan investasi Rp40 juta dan telah ada 36 unit di Indonesia.
Erwin mengaku ke depannya, produksi peralatan bisnis hilir akan dilakukan di dalam negeri, yakni di Lamongan melalui perusahaan Indonesia yang tersertifikasi Underwriters Laboratories (UL).