Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Macet Jakarta Makin Parah, Produktivitas Truk Merosot 40 Persen

Para pengusaha truk mengeluhkan kemacetan di wilayah DKI Jakarta menyebabkan aktivitas angkutan barang tidak efisien dengan catatan jumlah perjalanan angkutan barang turun hingga 40 persen.
Rinaldi Mohammad Azka
Rinaldi Mohammad Azka - Bisnis.com 15 Juli 2019  |  17:41 WIB
Macet Jakarta Makin Parah, Produktivitas Truk Merosot 40 Persen
Truk pengangkut peti kemas melintasi kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, di Jakarta, Kamis (3/8). - JIBI/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -- Para pengusaha truk mengeluhkan kemacetan di wilayah DKI Jakarta menyebabkan aktivitas angkutan barang tidak efisien dengan catatan jumlah perjalanan angkutan barang turun hingga 40 persen.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman menyatakan saat ini angkutan barang mengalami posisi oversupply atau kelebihan penawaran akibat inefisiensi aktivitas logistiknya.

"Memang oversupply karena tidak efisien, kemacetan, lamanya aktivitas bongkar muat, dari kemacetan produktivitas menurun dari 25 trip jadi 15 trip per bulan," katanya kepadaa Bisnis.com, Senin (15/7/2019).

Dia menjelaskan kondisi oversupply tersebut akibat dari kemacetan sehingga ketika harus melayani pengiriman barang dalam waktu yang sama dibutuhkan jumlah truk lebih banyak.

Kyatmaja menganalogikan ketika melayani pengiriman logistik 200 perjalanan (trip) dengan kapasitas masing-masing truk 25 kali perjalanan, dibutuhkan 8 truk dalam sebulan untuk memenuhi permintaan tersebut. 

Dengan adanya kemacetan, imbuhnya, kemampuan trip angkutan barang menurun, guna melayani 200 trip dibutuhkan 14 truk, karena masing-masing truk hanya mampu melayani 15 trip.

Peningkatan jumlah truk tersebut menimbulkan pengeluaran baru dan kelebihan jumlah truk yang bermuara pada inefisiensi. 

Di sisi lain, permintaan angkutan barang terus meningkat setiap tahunnya, bahkan peningkatan permintaan bisa mencapai 50 persen.

"Ketidakefisienan kira-kira sebanding dengan pertumbuhan kendaraan, semakin banyak kendaraan [pribadi] imbasnya kemacetan barang, imbasnya ke produktivitas angkutan jalan," terangnya.

Dia berharap pemerintah mencarikan solusi atas permasalahan itu karena sejumlah solusi yang ada belum membuahkan hasil.

"Tol elevated Jakarta-Cikampek belum terlihat hasilnya, belum ada, kemacetan semakin parah, Tol Trans-Jawa masih belum optimal, mahal, hal-hal itu masih work in progres, sementara buat kami ketidakefisienan semakin bertambah tiap tahun," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

macet jakarta Aptrindo
Editor : Hendra Wibawa

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top