Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Ban Minta Pasokan Bahan Baku Lokal Dipacu

Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) menyatakan neraca perdagangan industri ban belum maksimal lantaran sebagian besar bahan baku bergantung kepada impor.
Seorang karyawan tengah menyelesaikan proses produksi ban. /Goodyear
Seorang karyawan tengah menyelesaikan proses produksi ban. /Goodyear

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) menyatakan neraca perdagangan industri ban belum maksimal lantaran sebagian besar bahan baku bergantung kepada impor.

Ketua Umum APBI Azis Pane mengatakan devisa yang dihasilkan dari ekspor ban memang cukup besar. Namun, nilai impor yang dikeluarkan juga besar mengingat sekitar 60% bahan baku pembuatan ban masih diimpor.

Menurutnya, perlu penyediaan bahan baku utama dan bahan pendukung lain yang diproduksi di dalam negeri dengan harga yang lebih murah.

Azis memberi contoh bahwa pasokan carbon black dari industri kimia hulu nasional belum dapat menembus 40% dari kebutuhan industri ban Tanah Air.

“Karena dia [industri carbon black] membuat bukan hanya untuk [industri] ban, tetapi untuk industri karet lainnya karena ada spesifikasi khusus lainnya,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (15/7/2019).

Berdasarkan catatan APBI, baru dua dari empat bahan baku pembuatan ban yang dapat dipasok dari industri hulu lokal yakni karet alam dan stearic acid.

Sementara itu, sebanyak 75% karet sintetis dan 68% carbon black masih bergantung kepada impor.

Selain itu, kebutuhan karet sintetis dan carbon black secara konsisten meningkat sejak 2015. Pada tahun lalu, kebutuhan karet sintetis tumbuh 12,21% menjadi 232.400 ton pada tahun lalu. Adapun, kebutuhan carbon black naik tipis 0,82%.

Azis menjelaskan 90% dari berat compound ban berasal dari karet sintetis dan carbon black.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Galih Kurniawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper