Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia menargetkan Turki sebagai hub ekspor baru untuk mengakses pasar di kawasan Timur Tengah, Eropa Selatan dan Afrika Utara.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan ambisi tersebut akan tercapai apabila pakta kerja sama Indonesia-Turki Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA) terlaksana. Adapun, Enggar mengklaim pemerintah Indonesia dan Turki sepakat menyelesaikan perundingan IT-CEPA pada tahun ini.
"Baik Indonesia maupun Turki memandang mitranya sebagai potential hub untuk memasuki pasar di kawasan masing-masing. Indonesia, misalnya, dapat memanfaatkan Turki sebagai pintu untuk memasuki pasar Timur Tengah, Eropa Selatan dan Afrika Utara,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (13/7/2019).
Sebaliknya, lanjut Enggar, Turki dapat menjadikan Indonesia sebagai basis untuk memasuki pasar Asean sebesar 600 juta jiwa maupun Kawasan Regional Comprehensive Economic Partnership atau RCEP dengan jumlah penduduk sebanyak 3,5 miliar jiwa.
Untuk itu, dia mengaku sepakat dengan Menteri Perdagangan Turki Ruhsar Pekcan untuk menjadikan IT-CEPA yang sedang dirundingkan saat ini, tidak hanya membahas mengenai perdagangan antarnegara, namun juga investasi dua arah yang saling menguntungkan.
Sementara itu, Duta Besar LBBP RI di Ankara, Lalu Muhamad Iqbal, mengaku akan memfasilitasi komunikasi dengan pihak Turki baik dalam mendorong penyelesaian perundingan IT-CEPA, maupun melaporkan hambatan-hambatan perdagangan yang dihadapi Indonesia di pasar Turki kepada Kementerian Perdagangan di Jakarta.
Dubes Iqbal menjelaskan bahwa produk Indonesia sangat kompetitif di Turki. Dia menambahkan, kinerja ekonomi Indonesia yang relatif baik telah menarik perhatian pelaku bisnis Turki untuk bermitra dengan Indonesia baik di bidang perdagangan maupun investasi.
“Apabila terwujud, CEPA antara kedua negara dapat mendongkrak nilai perdagangan kedua negara dan mendorong investasi dua arah," ujar Iqbal.