Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demi CPO, RI Siap 'Manjakan' India dalam Perdagangan Bilateral

Indonesia siap mengakomodasi permintaan India di sektor perdagangan bilateral, guna memuluskan akses pasar minyak kelapa sawit RI di negara tersebut.
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Perdana Menteri India Narendra Modi di sela-sela mengunjungi pameran layang-layang, di Monas, Jakarta, Rabu (30/5/2018)./Setpres
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Perdana Menteri India Narendra Modi di sela-sela mengunjungi pameran layang-layang, di Monas, Jakarta, Rabu (30/5/2018)./Setpres

Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia siap mengakomodasi permintaan India di sektor perdagangan bilateral, guna memuluskan akses pasar minyak kelapa sawit RI di negara tersebut.

Dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan, Industri dan Perkeretaapian India Piyush Goyal pada Selasa (9/7/2019) lalu, Menteri Perdagangan Indonesia Enggartiasto Lukita kembali menyampaikan permintaan agar minyak kelapa sawit dari Indonesia mendapatkan perlakuan tarif yang sama dengan produk serupa dari Malaysia di India. 

Sejauh ini, bea masuk produk turunan minyak kelapa sawit Indonesia mendapatkan bea masuk yang lebih tinggi dari Malaysia, lantaran Negeri Jiran memiliki FTA bilateral dengan India sementara Indonesia tidak.

Mendag Enggar mengklaim permintaan RI tersebut ditanggapi serius oleh Menteri Perdagangan India. Namun, dalam pertemuan itu India  juga meminta perhatian Mendag Enggar atas berbagai kesulitan yang dihadapi eksportir India untuk memasuki pasar Indonesia, yang menurutnya patut diduga tidak sejalan dengan komitmen Indonesia di WTO maupun dalam Asean – India FTA.

“Kita perlu mempertimbangkan permintaan India agar minyak kelapa sawit Indonesia mendapatkan perlakuan yang adil di India. Ini perlu dilihat secara makro, tidak bisa terlalu sektoral, karena neraca perdagangan kita dengan India selalu surplus dan tahun lalu mencapai USD 8,7 miliar. Kita perlu memberi kesempatan yang ‘fair’ kepada India, dan percayalah India sulit mencatatkan surplus dengan Indonesia sepanjang ekspor minyak kelapa sawit kita ke india tidak dihadapkan pada hambatan tarif maupun nontarif,” ujar Enggar, dalam keterangan resminya, Jumat (12/7/2019).

Adapun  berdasarkan data BPS, total perdagangan Indonesia dan India periode 2018 tercatat US$18,75miliar dengan nilai ekspor Indonesia ke India sebesar US$13,72 miliar dan impor sebesar US$5,01 miliar. 

Hal itu membuat Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangam sebesar US$ 8,7 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper