Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Jadi Eksportir Barang Mentah Terbesar di OKI

 Indonesia berhasil menjadi negara eksportir terbesar di Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Sayangnya, produk yang paling banyak dijual RI didominasi barang mentah.
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia berhasil menjadi negara eksportir terbesar di Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Sayangnya, produk yang paling banyak dijual RI didominasi barang mentah.

Ketua Halal Lifestyle Center Sapta Nirwandar mengatakan, pada 2018 lalu nilai ekspor Indonesia menuju negara anggota OKI menembus U$,762 miliar. Dalam hal ini, Indonesia menguasai 3,07% porsi ekspor menuju ke sesama negara anggota OKI. 

Di bawah Indonesia terdapat Malaysia yang memiliki porsi ekspor ke negara OKI sebesar 2,07% dan disusul oleh Uni Emirat Arab dengan 2,02%.

“Namun persoalannya, kita masih mengekspor dalam bentuk barang mentah, seperti minyak nabati, teh, kopi dan perikanan. Berbeda dengan negara anggota OKI lain yang sudah mulai beralih ke produk bernilai tambah atau produk hilir,” jelasnya kepada Bisnis.com, Rabu (10/7/2019).

Hal itu, menurutnya, disebabkan oleh belum banyaknya produk hilir Indonesia yang memiliki sertifikat halal, terutama produk makanan dan minuman. Alhasil, produk hilir Indonesia harus kalah dengan komoditas serupa dari Malaysia, yang mayoritas produknya sudah memiliki sertifikat halal.

“Indonesia juga bisa terancam kalah bersaing dalam hal ekspor ke negara OKI dengan negara nonnggota OKI, seperti Vietnam. Mereka tidak bergabung dalam OKI, namun mereka paham kelompok negara ini punya pangsa pasar besar, maka mereka berusaha membuat produk hilirnya memuat ketentuan halal,” jelasnya.

Untuk itu, dia berharap produsen makanan dan minuman, farmasi serta kosmetika Indonesia segera mendaftarkandiri untuk mendapatkan sertifikasi halal dari pemerintah.

Hal itu dibutuhkan agar produk hilir yang diekspor Indonesia, dapat mengamankan dan memperluas pangsa pasarnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper