Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menristekdikti: SBMPTN 2019 Membuat Pendaftar Lebih Rasional Memilih PTN

Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi Mohamad Nasir  menilai dengan sistem SBMPTN ini akan mendorong calon mahasiswa untuk mencari program studi dan universitas yang sesuai dengan kapasitas kemampuan diri. 
Peserta mengerjakan soal ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2017 di Universitas Negeri Jakarta, Selasa (16/5)./Antara-Hafidz Mubarak A
Peserta mengerjakan soal ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2017 di Universitas Negeri Jakarta, Selasa (16/5)./Antara-Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi Mohamad Nasir  berpendapat SBMPTN tahun ini berbeda  dari tahun-tahun sebelumnya karena pada tahun ini peserta harus melalui tahap tes dahulu, yakni UTBK, kemudian hasil nilai digunakan untuk mendaftar ke PTN yang dituju.

Hal ini membuat peserta dapat mempertimbangkan hasil nilai yang didapat, untuk mendaftar di PTN yang dirasa memiliki peluang tertinggi untuk diterima.

"Maka orang akan jadi rasional, misal kalau nilainya sebesar ini maka enggak bisa masuk PTN A, sehingga tidak mendaftar ke sana, kemudian berpikir untuk mendaftar di PTN yang mana paling tepat," ucapnya, Selasa (9/7/2019). 

Menurutnya, kondisi ini yang membuat peserta SBMPTN pada tahun ini memilih untuk mendaftar di PTN yang semakin beragam dan terdapat perbedaan dari tahun sebelumnya. 

"Jumlah pendaftarnya turun di PTN favorit, ini karena orang mulai berpikir rasional. Di sisi lain, tetap PTN favorit itu masuk dalam daftar PTN dengan nilai tertinggi sehingga pendaftar dengan nilai tinggi itu ada di UI, UGM, ITB dan sebagainya," tuturnya.

Nasir menilai dengan sistem SBMPTN ini akan mendorong calon mahasiswa untuk mencari program studi dan universitas yang sesuai dengan kapasitas kemampuan diri. 

"Indonesia ini masih jauh di bidang akademik, dengan ini kami bisa mendorong agar yang tak diterima di perguruan tinggi juga bisa di sekolah vokasi," ujarnya.

Untuk diketahui, rangkaian penerimaan mahasiswa baru dengan SBMPTN melewati sejumlah tahap. Berawal dari pendaftaran Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang berlangsung sejak pendaftaran 1 Maret hingga 1 April dan ujian dimulai 13 April sampai 26 Mei.

Peserta seleksi yang lulus dari UTBK baru mendaftar SBMPTN yang digelar pada 10—24 Juni 2019. Dengan sistem baru itu, pendaftar jadi lebih tahu kemampuannya. 

Hal ini tentu berbeda dengan sistem sebelumnya dimana pendaftar memilih jurusan terlebih dahulu. Kemudian ikut tes secara serempak. Lalu keluar pengumuman lulus atau tidak tanpa diketahui nilai yang didapatkan

Dari proses seperti itu, Nasir mengklaim seleksi penerimaan mahasiswa baru lebih sulit dicurangi dan terbuka. 

"Kalau tahun kemarin, tes itu semua lingkungan PTN macetnya luar biasa. Karena ada penumpukkan massa. Saat ini kan enggak karena berbasis komputer dan enggak serempak. Setelah dapat nilai di UTBK, baru bisa daftar ke PTN yang diinginkan. Enggak perlu ke kampus lagi," terangnya.

Jumlah peserta yang lulus seleksi pada 85 PTN se-Indonesia sebanyak 168.742 peserta dari total pendaftar SBMPTN sebanyak 714.652 peserta. Adapun daya tampung PTN itu dari jalur SBMPTN mencapai 181.645 peserta. 

Dari peserta yang dinyatakan lulus itu terdiri dari peserta non Bidikmisi sebanyak 119.777 orang dan peserta pemohon Bidikmisi sebanyak 48.965 orang.

"Jadi yang daftar UBTK ada sebanyak 877.853 peserta, lalu yang hadir tes UBTK 781.088 peserta, lalu yang yang daftar SBMPTN 714.652 orang," kata Nasir. 

Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Ravik Karsidi menuturkan jumlah pendaftar PTN dengan sistem SBMPTN tahun ini menurun dari tahun lalu yang sebanyak 860.001 orang.

"Kami tidak akan melakukan perpanjangan waktu pendaftaran. Alasannya, jumlah pendaftar sudah cukup banyak jika dibandingkan dengan pelamar yang eligible. Maksud pelamar yang eligible adalah pendaftar yang sebelumnya sudah ikut ujian tulis berbasis komputer (UTBK). Pelamar yang eligible ada 780.804 orang," terangnya. 

Penurunan jumlah pendaftar PTN jalur SBMPTN ini dikarenakan sistem seleksi yang baru. Kendati demikian, pihaknya akan segera melakukan evaluasi SBMPTN di tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper