Bisnis.com, JAKARTA - Nama bekas Direktur Penegakan Hukum Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Dadang Suwarna kembali masuk dalam daftar 32 calon anggota Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK).
Pencalonan ini bukan yang pertama kali bagi Dadang. Pasalnya, pada 2017, pria yang sempat membuat geger kalangan usaha ini juga sempat bersaing untuk memperebutkan kursi pimpinan di lembaga auditor negara tersebut.
Seperti diketahui, DPR saat ini sedang menyeleksi calon anggota BPK. Dari proses yang sedang berlangsung terjaring nama 32 orang yang memperebutkan lima kursi pimpinan BPK.
Kelima kursi pimpinan BPK yang akan selesai Oktober tahun ini sebelumnya dijabat oleh Ketua BPK Moermahadi Soerja Djanegara, Harry Azhar Azis, Rizal Djalil, Achsanul Qosasi, dan Eddy Mulyani Soepardi (alm).
Sebelumnya, Komisi XI DPR menerima 64 pendaftar calon pimpiman di lembaga auditor tersebut. Dari nama-nama yang beredar, terdapat politisi yang sebagian gagal saat pemilihan legislatif kemarin.
Munculnya nama-nama politisi tersebut menjadi tantangan terkait independensi dan netralitas lembaga auditor negara tersebut.
Baca Juga
Berdasarkan catatan Bisnis.com, setidaknya ada dua partai yang menjadi asal para pendaftar anggota BPK. Pertama, dari Partai Demokrat ada nama Nurhayati Ali Assegaf yang juga caleg dari Malang Raya.
Kedua, Gerindra terdapat sejumlah kadernya mulai dari Ferry Joko Juliantono, Haerul Saleh, Wilgo Zainar, hingga nama Pius Lustrilanang.
Ketiga, Daniel Lumban Tobing, politisi PDI Perjuangan ini tercatat sebagai calon legislatif di Daerah Pemilihan (Dapil) Jabar VII.
Dalam penelusuran Bisnis.com, sebagian besar daftar nama di atas selain politisi juga merupakan caleg atau calon legislatif yang gagal melenggang ke Senayan dalam pileg April kemarin.
Sementara itu meski sebelumnya telah menjabat sebagai anggota BPK, nama petahana Harry Azhar Azis dan Achsanul Qosasih. Harry Azhar mantan Ketua BPK dan Politisi Golkar sedangkan Aqsanul anggota diketahui merupakan bekas politisi Demokrat.
Mantan Dirut Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio dan mantan Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf dan mantan juga diketahui turut mendaftar.
Selain itu, bahkan ada juga pendiri Lion Group, Rusdi Kirana, yang saat Ini menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia juga terdaftar namanya meski akhirnya mengundurkan diri.