Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Logistik Indonesia menilai pusat logistik berikat (PLB) merupakan kebijakan fenomenal karena lebih baik daripada free trade zone atau kebijakan zona perdagangan bebas.
Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldi Ilham Masita menuturkan kebijakan PLB itu dianggap dapat bersaing di skala regional Asean.
Menurutnya, perkembangan PLB memang sangat cepat dan memberikan solusi yang dibutuhkan untuk pengembangan industri terutama industri yang mempunyai banyak impor raw material atau bahan mentah dan industri yang berorientasi ekspor.
"Sebenarnya dengan PLB akan memberikan boost ekspor yang besar karena industri akan mendapatkan harga bahan baku impor lebih murah dan cepat dan tambahan lain ekspor bahan baku dari luar negeri ke negara lain di Asean masuk juga sebagai devisa Indonesia," ungkapnya, Senin (8/7/2019).
Menurutnya, PLB merupakan fasilitas yang sangat baik ketika dapat dimanfaatkan oleh pelaku dan pemerintah di Indonesia. "Makanya program PLB ini tidak disukai oleh Singapura dan Malaysia karena menjadi saingan utama mereka," katanya.
Dia menyebutkan dwelling time atau waktu tunggu proses impor di PLB berkurang hingga lebih dari 50%, layaknya jalur prioritas karena tidak perlu ada pemeriksaan di pelabuhan. Pemeriksaan baru dilakukan setelah sampai gudang PLB.
Dia melihat keuntungan bagi bisnis logistik yang didapat dari penerapan PLB ini yakni terjadinya perpindahan gudang dari negara tetangga masuk ke Indonesia karena terbukti PLB membuat proses impor lebih mudah dan dwelling time lebih rendah bila melalui fasilitas PLB.
"PLB bisa dikatakan fenomenal untuk logistik Indonesia karena lebih baik daripada free trade zone negara-negara lain, karena PLB lokasinya bisa fleksibel tidak dibatasi oleh wilayah seperti umumnya free trade zone," tuturnya.