Bisnis.com, MALANG - PT Bentoel Internasional Investama Tbk. (Bentoel Group) memastikan bahwa pabrik rokoknya berorientasi pasar ekspor. Hal ini ditunjukkan dengan menjadikan fasilitas produksinya ke kawasan berikat.
SMD Production Manager Bentoel Group Adhe Sona Wijanarko mengatakan bahwa orientasi pabrik pembuat rokok adalah pasar ekspor. Hal tersebut ditunjukkan dengan menjadikan kawasan tempat pabrik berdiri sebagai kawasan berikat.
"Dengan kata lain, hampir seluruh produk olahan tembakau yang masuk dan keluar dari kawasan tersebut berkaitan dengan kegiatan ekspor-impor," ujarnya, Jumat (5/7/2019).
Selain itu, Adhe berujar 80% dari produksi rokok perseroan dialokasikan untuk pasar global, sementara selebihnya ditujukan untuk pasar domestik. Adapun, pabrik perseroan dapat memproduksi puluhan miliar batang per tahun.
Senada, Plant Start Up Manager Bentoel Group Andi Wongso menyatakan pabrik pengolahan tembakau perseroan juga berorientasi ekspor, namun eksklusif hanya kepada anak usaha British American Tobacco (BAT). Andi menguraikan alokasi serapan tembakau yang diolah perseroan menjadi dua bagian yakni pasar global dan pasr domestik.
Adhe memaparkan 80% dari tembakau yang untuk pasar domestik berasal dari petani lokal. Adapun, tembakau untuk pasar global didominasi oleh pasar global. Andi berujar perseroan menargetkan untuk meningkatkan kontribusi tembakau lokal yang digunakan untuk pasar ekspor.
Andi mengutarakan perseroan akan meningkatkan kinerja ekspor perseroan ke area Asia Pasifik dan Timur Tengah (APTT). Secara komposisi, lanjutnya, perseroan baru mengekspor tembakau ke enam negara dari total 22 negara yang ada di APTT, sedangkan perseroan telah mengekspor rokok ke 19 negara anggota BAT.
Pada akhir tahun lalu, nilai ekspor perseroan tercatat senilai Rp1,6 triliun. Adapun, perseroan membukukan penjualan bersih hingga Rp21,9 triiliun. “Dari fasilitas pabrik ini, Bentoel Group telah melakukan ekspor ke 19 negara yang salah satu negara tujuannya adalah Jepang dan Korea.”