Bisnis.com, JAKARTA -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memperkirakan studi pembangunan jalan tol akses Patimban baru akan rampung pada awal 2020, mundur dari estimasi awal di akhir 2019. Trase baru ini lebih pendek tujuh kilometer dibandingkan dengan rancangan semula.
Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga, Adrian Priohutomo mengatakan perubahan trase dilakukan atas permintaan Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR). Dia menyebut, lokasi pembangunan jalan tol akses Patimban bergeser dari KM 98 menjadi KM 102 jalan tol Cikopo-Palimanan.
Dalam studi terdahulu, jalan tol akses Patimban sepanjang 37,7 kilometer akan menelan biaya investasi sebanyak Rp6,35 triliun. "Kami diminta untuk melakukan studi ulang dan dari sisi jarak memang lebih pendek 7 kilometer. Tapi kami belum bisa sampai pada [perubahan] biaya investasinya," ujarnya kepada Bisnis di Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Adrian menambahkan, setelah studi baru rampung, pihaknya akan menyerahkan hasil studi ke Kementerian PUPR. Untuk diketahui, jalan tol akses Patimban merupakan prakarsa dari konsorsium yang dipimpin oleh Jasa Marga. Pengusahaan ruas prakarsa tetap melalui tahap pelelangan. Namun, pihak pemrakarsa mendapat bebereapa keistimewaan, antara lain hak menyamakan penawaran atau right to match.
Berdasarkan catatan Bisnis, Jasa Marga berkongsi dengan tiga perusahaan dalam konsorsium yang menjadi pengusul jalan tol akses Patimban. Ketiga perusahaan itu yakni PT Surya Semesta Internusa Tbk., PT Jasa Sarana, dan PT Daya Mulia Turangga. Jasa Marga memegang porsi mayoritas sebanyak 55%.
Untuk diketahui, jalan tol akses Patimban akan menjadi alternatif bagi pengguna jalan tol menuju Pelabuhan Patimban, pelabuhan skala besar yang tengah dibangun di Kabupaten Subang. Pembangunan tahap pertama pelabuhan ini telah mencapai 29% per Juni 2019 dan dijadwalkan beroperasi pada pertengahan 2020.