1. Bos Garuda (GIAA) dan Citilink Lepas Jabatan di Sriwijaya Air
I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra selaku Komisaris Utama PT Sriwijaya Air, Pikri Ilham Kurniansyah dan Juliandra Nurtjahyo selaku Komisaris di PT Sriwijaya Air, secara resmi telah mengajukan pengunduran diri dari jabatannya di PT Sriwijaya Air.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, pria yang akrab disapa Ari Askhara tersebut menjabat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia, Pikri Ilham Kurniansyah menjabat sebagai Direktur Niaga Garuda Indonesia. Sementara itu, Juliandra Nurtjahyo menjabat sebagai Direktur Utama Citilink Indonesia.
Baca selengkapnya di sini.
2. Tiket Pesawat Murah, tapi Terbatas 10.00-14.00 WIB
Permasalahan harga tiket pesawat yang mahal memasuki babak baru. Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan sepakat untuk menyediakan penerbangan murah dalam jumlah terbatas dan hanya pada periode tertentu.
Tiket pesawat murah menjadi topik headline koran cetak Bisnis Indonesia edisi Selasa (2/7/2019). Berikut laporannya. Baca selengkapnya di sini.
3. Mundur dari Bank Danamon, Ini Tanggung Jawab Baru Satinder Ahluwalia
MUFG Bank. Ltd, mengumumkan penetapan Satinder Pal Singh Ahluwalia untuk jabatan yang baru dibentuk, yaitu sebagai managing director pada Global Commercial Banking Planning Division (Divisi Perencanaan Perbankan Komersial Global).
Ahluwalia akan bertanggung jawab untuk mendorong kolaborasi dan sinergi bisnis antara MUFG dengan jaringan bank mitra strategisnya di Asia.
Baca selengkapnya di sini.
4. Gara-Gara Bendera, Nike Tarik Sepatu Air Max 1 Special Edition
Produsen sepatu terkenal dunia Nike memutuskan menarik produk Air Max 1 Special Edition yang menampilkan versi awal bendera Amerika, setelah mantan gelandang liga NFL Colin Kaepernick menyatakan bahwa bendera tersebut adalah simbol penghinaan.
Namun, kaum konservatif AS mengkritik langkah itu. Seorang senator dari Partai Republik menyebut keputusan untuk menarik sepatu tersebut sebagai gerakan "anti-Amerika".
Baca selengkapnya di sini.
5. Gunakan Aplikasi, Polisi China Sadap Ponsel Wisatawan
Polisi perbatasan China secara diam-diam memasang aplikasi pengawasan pada telepon wisatawan dan mengunduh informasi pribadi tersebut sebagai bagian dari pengawasan intensif pemerintah terhadap wilayah terpencil Xinjiang.
Pemerintah China telah membatasi kebebasan di provinsi itu khusus untuk penduduk Muslim setempat. Selain memasang kamera pengenal wajah di jalan-jalan dan di masjid, polisi China dilaporkan juga memaksa penduduk untuk mengunduh perangkat lunak pendeteksi ponsel mereka.
Baca selengkapnya di sini.