Bisnis.com, JAKARTA - Volume kargo domestik yang dikirim via laut hingga Mei tahun ini naik tipis 3,5% dari periode sama tahun lalu, dipengaruhi oleh ekspansi rute Tol Laut dan kenaikan tarif bagasi pesawat.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kapal barang mengangkut kargo peti kemas dan nonpeti kemas 120,6 juta ton sepanjang Januari-Mei tahun ini, lebih tinggi 4 juta ton dari realisasi pada periode yang sama tahun lalu.
Meskipun demikian, pertumbuhan volume kargo via laut kali ini melambat dibandingkan dengan laju Januari--Mei 2018 yang mencapai 10,7% (year on year).
BPS menyatakan, kenaikan volume barang angkutan laut sepanjang 5 bulan berjalan dipengaruhi oleh pertambahan armada Tol Laut yang mulai beroperasi dan perluasan trayek. Selain itu, kenaikan tarif kargo pesawat membuat pemilik barang beralih menggunakan jasa moda transportasi laut.
Ketua Umum Indonesia National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan, pertumbuhan kargo domestik secara umum bisa didorong oleh pertumbuhan penduduk, pemerataan pertumbuhan ekonomi, kenaikan permintaan menjelang bulan puasa dan Idulfitri, dan peningkatan konektivitas.
Sebelumnya, Pelni pun melaporkan kenaikan volume kargo yang diangkut oleh armada perseroan rerata 6% (y-o-y) pada kuartal I/2019.
Arus kontainer yang diangkut sepanjang Januari-Maret 2019 tercatat 3.709 TEUs, naik 4% dari realisasi periode sama tahun lalu. Volume general cargo melompat 11% secara tahunan menjadi 15.352 ton. Adapun jumlah kendaraan meningkat 3% (y-o-y) menjadi 2.865 unit.
Pelni menduga ada perpindahan penumpang dari angkutan udara ke angkutan laut sejak tarif tiket pesawat naik. Peralihan penumpang itu otomatis diikuti dengan shifting barang bawaan, di samping karena tarif bagasi maskapai full service naik dan ketentuan bagasi gratis pada penerbangan berbiaya murah (LCC) dihapus.
Pelni mulai tahun ini mengubah aturan bagasi yang dapat dibawa penumpang ke kabin dari sebelumnya 50 kg menjadi 40 kg. Kelebihan bawaan akan dianggap overbagasi dan dikenai biaya.
Kenaikan volume barang yang diangkut Pelni juga didorong oleh tren dagang elektronik (e-commerce) yang ikut merambah wilayah kepulauan.
Direktur Angkutan Barang dan Tol Laut PT Pelni (Persero) Harry Boediarto mengatakan, kapal-kapal liner Pelni menjangkau daerah terpencil dan tertinggal sehingga menjadi alternatif untuk mengangkut barang-barang dagang el.