Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyerahkan sertifikat tanah Balai Latihan Kerja (BLK) kepada Kementerian Ketenagakerjaan. Sekjen Kemenaker Khairul Anwar menerima hibah barang milik daerah milik Pemkab Banyuwangi seluas 90.097 meter persegi itu.
Dia menyambut positif penyerahan sertifikat hak pakai yang berlokasi di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi. BLK Banyuwangi yang baru saja beroperasional, diharapkan agar mampu menjalin kerja sama dengan Pemkab Banyuwangi dan mampu memberikan manfaat semaksimal mungkin bagi masyarakat Banyuwangi.
"Diharapkan agar Pak Bupati juga bisa memberikan bimbingan bagaimana pengembangan program kerja di BLK Banyuwangi," ujarnya dalam siaran pers, Senin (1/7/2019)
Khairul menuturkan BLK di daerah meski merupakan Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP), tetapi keberadaannya sepenuhnya untuk kepentingan Pemda. Karena itu, rancangan program BLK disesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan daerah.
"Kami menyambut baik dan siap berkolaborasi dengan Pemda," katanya.
Serah terima hibah aset daerah dihadiri diantaranya oleh Dirjen Binalattas Bambang Satrio Lelono, Karo Umum Sumarno, Sekda Banyuwangi Djadjat Sudradjat, Kadisnaker Banyuwangi Alam Sudrajat dan Kepala BLK Banyuwangi Rusman.
Baca Juga
Bambang Satrio menuturkan, setelah membangun BLK Banyuwangi dan menerima aset tanah dari Pemkab Banyuwangi, pihaknya akan mengembangkan BLK Banyuwangi untuk berbagai kejuruan.
Pengembangan tersebut lanjut Bambang, sebagai langkah untuk merespons potensi lokal di Banyuwangi, khususnya kejuruan pariwisata, maritim, dan pertanian.
"Tahun ini, BLK Banyuwangi telah mulai melakukan pelatihan dan direspons positif masyarakat dan Pak Bupati juga mendukung pengembangan BLK Banyuwangi ini," katanya.
Bambang berharap Pemkab Banyuwangi mendukung penuh program pengembangan BLK termasuk kalangan industri Banyuwangi untuk mendukung merumuskan program dan penempatan calon tenaga kerja.
"Ke depan Banyuwangi akan kita kolaborasikan dengan Austria. Pertengahan Juli pihak Austria akan meninjau ke sini karena tertarik untuk melakukan pengembangan BLK Banyuwangi," kata Bambang.
Bupat Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berharap BLK Banyuwangi bisa optimal pada masa depan. Misalnya BLK tari jangan disamakan dengan semua daerah. Selain itu, BLK sektor kreatif bagaimana bisa mendesain setiap tahun dan produknya dipamerkan di festival Banyuwangi.
"Kami tidak rugi serahkan aset tanah kepada Pemerintah. Bahkan kami berharap BLK Banyuwangi menjadi pilot project BLK milik pemerintah di seluruh Indonesia," terangnya.