Bisnis.com, JAKARTA — China Fortune Land Development (CFLD) Indonesia, anak perusahaan dari CFLD International, pengembang kota industri baru berskala internasional, memantapkan langkah barunya dengan melakukan groundbreaking pembangunan wilayah industri untuk 6 mitra dan tenants di Karawang New Industry City (KNIC).
KNIC memiliki lokasi yang strategis, terletak 47 kilometer di Timur Jakarta dan berada tepat di tengah-tengah jalur ekonomi antara Jakarta dan Bandung.
Wilayah itu memiliki luas sebesar 205 hektar dan akan dilengkapi dengan infrastruktur kelas dunia, koneksi digital, serta fasilitas yang dirancang khusus untuk industri pangan, otomotif, elektronik, dan bahan bangunan. CFLD International (Indonesia) juga akan menyediakan ruang inovatif untuku saha kecil menengah (UKM).
Wakil Presiden CFLD International Zhao Hongjing menyatakan, pihaknya bangga melihat perkembangan pembangunan kota industri itu dan dengan gembira menyambut seluruh mitranya di Karawang.
"Kami mendapatkan banyak respons positif dari para pemangku kepentingan di Indonesia maupun negara lain yang mengatakan bahwa CFLD memberikan model bisnis yang berbeda dan mampu memberikan hasil yang menguntungkan bagi semua pihak terkait" ungkap Hongjing seperti dikutip dalam keterangan resmi, Selasa (25/6/2019).
Melalui integrasi unik dari semangat work-live-play yang berfokus pada pembangunan industri, CFLD dapat mencapai efisiensi operasional dan pertumbuhan bisnis dengan optimal di lawasan industri tersebut.
Dengan komitmen investasi yang sudah ditanamkan, yakni senilai lebih dari US$100 juta, KNIC memproyeksikan untuk membuka sekitar 4.000 lapangan pekerjaan baru dari 6 mitra dan tenant regional dan internasional.
Para tenant itu seperti PT Wook Global Technology, PT Ikimura Indotools Centre, PT Ruiyuan Karawang Industrial Innovation and Development, PT Wonderful Food International, PT Brightgene Biomedical Indonesia, dan PT Binamitra Kwartasedaya.
Selain berkomitmen untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru, KNIC juga berkomitmen dengan pemerintah lokal untuk turut serta dalam mendukung pertumbuhan sosial ekonomi yakni dengan menargetkan kontribusi untuk pajak daerah sebesar US$12 juta setiap tahunnya jika proyek ini nanti sudah rampung diselesaikan.
Kota Karawang sendiri terkenal sebagai ibu kota manufaktur Indonesia karena menjadi lokasi dari beberapa kawasan industri. Karawang terletak di jantung jalur ekonomi antara kota Jakarta dan Bandung, dua kota yang termasuk kota terbaik untuk bisnis di Indonesia.
Wilayah itu sudah dilengkapi dengan fasilitas komersial, pendidikan, perumahaan, kesehatan serta jaringan transportasi yang kuat. Karawang menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang menjadi favorit para pengusaha pabrik dunia. Hingga saat ini sudah ada lebih dari 10,000 perusahaan dan pabrik yang beroperasi di Karawang.
Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Indonesia, mengatakan bahwa KNIC sebagai salah satu kawasan industri memegang peranan strategis dalam mendorong pertumbuhan industri di wilayah ini, terlebih kawasan ini diarahkan menuju Kawasan Industri 4.0.
"Dengan perkembangan tenant yang cukup progresif, kami yakin kawasan ini mampu membuka lapangan kerja baru serta menarik investasi, sehingga menciptakan multiplier effect yang mendorong pertumbuhan ekonomi di Karawang dan sekitarnya. Kami berharap KNIC semakin meningkatkan pelayanan kepada perusahaan industri serta mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia industri yang berkompetensi”, ungkap Airlangga.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menambahkan bahwa pengembangan dari KNIC di Karawang menegaskan posisi dari Jawa Barat sebagai salah satu pusat industri yang penting bagi Indonesia.
Sebagai zona industri ke-25 di daerah Jawa Barat, KNIC akan menciptakan lapangan kerja yang menguntungkan dan memfasilitasi knowledge-sharing dari komunitas yang ada dan akan menjadi stimulan bagi perekonomian lokal. Hal itu juga akan memperkuat kepercayaan para investor di wilayah setempat dan Indonesia.
"Kami berharap untuk dapat bekerja sama dengan CFLD Internasional dan para mitra kerjanya di KNIC, menjadi katalisator yang mampu mendorong Industri 4.0.” kata Ridwan.