Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyiapkan skema agar loop line atau jalur kereta api (KA) layang dapat dilaksanakan pada 2020.
Kepala BPTJ Bambang Prihartono menuturkan, pihaknya sudah menunjuk pemrakarsa proyek sepertii konsorsium tiga BUMN Adhi Karya, Wijaya Karya, dan Pembangunan Jaya.
"Bulan ini selesai feasibility study, nah memang sekarang sedang berkoordinasi dengan Pemprov DKI karena nanti yang akan mendanai DKI," jelasnya di Jakarta, Selasa (18/6/2019).
Skema tersebut merupakan rencana kedua atau plan B. Dia menegaskan proyek harus terus berjalan. Jika Pemerintah Provinsi DKI tidak dapat menjalankannya akan ditarik ke pemerintah pusat.
Dia menjelaskan, saat ini Pemprov DKI siap untuk mendanai sehingga BPTJ akan mengawal pelaksanaannya. Namun, sebelum diserahkan ke Pemprov DKI, pihaknya terus memproses penyiapannya.
"BPTJ tidak menyiapkan anggaran karena ini prakarsa dari swasta. Ini kerja sama pemerintah badan usaha [KPBU], target bisa dijalankan menurut RETJ tahun 2020 sudah harus jalan, berdasarkan Perpres no.55/2018," paparnya.
Dia menuturkan tahun ini pemerintah menentukan fiksasi dananya, bisnisnya, outline bisnisnya serta implementasinya.
Dia menegaskan, saat ini yang terpenting adalah merapikan perlintasan sebidang terutama dari Depok dan pinggiran kota harus dirapikan. Pasalnya kalau tidak diperbaiki, daya angkut tidak akan bertambah.
"Harapannya jika sudah dinaikan, nanti jika elevated sudah kam naikkan tapi pinggiran kota tidak dinaikkan ya sama saja [tidak mempercepat penyelesaian]," terangnya.
Bambang mengungkapkan jalur lingkar layang dibangun dalam rangka mengatasi lonjakan penumpang commuter sebanyak 2 juta per hari, mengingat penumpang KA commuter saat ini telah melebihi 1,1 juta per hari.
Loop line akan berperan mengatasi kemacetan dan mengurangi volume lalu lintas di jalan raya Jakarta. Jalur loop line meliputi Manggarai-Pondok Jati-Rajawali-Kampung Bandan-Tanah Abang-Manggarai.
Pembangunan loop line juga akan meningkatkan frekuensi pemberangkatan kereta karena waktu tunggu (headway) setiap pemberangkatan makin pendek. Loop line juga dibangun dalam upaya meningkatkan jumlah penumpang.
Pembangunan loop line adalah program jangka panjang BPTJ yang bertujuan mengatasi kemacetan Jabodetabek dan mengurangi jumlah pelintasan sebidang. Dengan loop line, diharapkan kecelakaan yang melibatkan kereta api berkurang dan kecepatan kereta bisa lebih meningkat.