Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

36 Pembangkit Energi Terbarukan 837 MW Tahun Ini Beroperasi Komersial

Pembangkit yang akan COD tahun ini tersebut akan menambah kapasitas bauran energi baru terbarukan (EBT) pada pembangkitan di Indonesia. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM pada 2018, bauran EBT untuk pembangkitan baru sebesar 12,4 persen.
 Pembangkit listrik tenaga bayu./Istimewa
Pembangkit listrik tenaga bayu./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Sebanyak 36 pembangkit energi baru terbarukan berkapasitas total 837 MW rencananya akan beroperasi komersial atau commercial operation date (COD) tahun ini.

Berdasarkan data yang Bisnis.com terima, dari 36 pembangkit EBT yang akan COD tahun ini, sebagian besar didominasi tenaga air. Setidaknya ada 28 proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas total 726 MW yang rencananya akan beroperasi pada 2019.

Selain PLTA, pembangkit lain yang akan COD tahun ini yakni satu pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) berkapasitas 72 MW. Lima pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas total 35 MW juga rencananya akan beroperasi tahun ini.

Sementara, sisanya satu pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBG) dan satu pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBM) berkapasitas masing-masing 0,8 MW dan 3,5 MW juga akan beroperasi tahun ini.

Pembangkit yang akan COD tahun ini tersebut akan menambah kapasitas bauran energi baru terbarukan (EBT) pada pembangkitan di Indonesia. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM pada 2018, bauran EBT untuk pembangkitan baru sebesar 12,4 persen.

Akumulasi realisasi tahun 2014-2015, kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) adalah sebesar 1.948.5 MW, pembabgkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) adalah sebesar 332 MW, dan pembangkit listrik tenaga bioenergi (sebesar 1.857,5 MW.

Sementara, sepanjang 2017-2018, ada sebanyak 74 kontrak EBT yang telah ditandatangani dengan kapasitas total 1.576 MW. Penandatanganan yang paling banyak yakni pembangkit minihidro sebanyak 50 kontrak dengan kapasitas total 287,8 MW. Walaupun paling banyak kontraknya, porsi pembangkit minihidro yang ditandatangani tersebut hanya 18,3 persen dari total kapasitas.

Sementara, porsi terbesar adalah pembangkit hidro dengan bauran 70,1 persen dari total kapasitas. Jumlah yang ditandatangani adalah sebanyak 5 kontrak pembangkit hidro dengan kapasitas total 1.104 MW.

Sisanya yakni, enam kontrak pembangkit biogas dengan kapasitas total 10,8 MW atau 0,7% dari total kapasitas, 6 kontrak pembangkit biomassa berkapasitas total 42,4 MW atau 2,7% dari total kapasitas, enam pembangkit solar berkapasitas total 45 MW atau 2,9% dari total kapasitas, 1 kontrak pembangkit panas bumi berkapasitas 86 MW atau 5,5% dari total kapasitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper