Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Siapkan Stimulus Ekonomi

Pemerintah China akan segera merilis beberapa kebijakan baru untuk mendorong pertumbuhan di tengah tekanan dari perang dagang dengan Amerika Serikat.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan) bersama Presiden China Xi Jinping (kiri) saat kunjungan ke Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Reuters-Damir Sagolj
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan) bersama Presiden China Xi Jinping (kiri) saat kunjungan ke Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Reuters-Damir Sagolj

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah China akan segera merilis beberapa kebijakan baru untuk mendorong pertumbuhan di tengah tekanan dari perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).

Wakil Perdana Menteri China Liu He mengatakan, regulator harus meningkatkan upaya untuk mendukung ekonomi dan menyediakan cadangan likuiditas yang cukup ke dalam sistem finansial.

"Beijing memiliki banyak alat kebijakan dan mampu menghadapi berbagai tantangan," ujar Liu di sebuah forum keuangan di Shanghai, seperti dikutip melalui Reuters, Kamis (13/6/2019).

Meskipun ada banyak upaya dukungan dan pelonggaran kebijakan sejak tahun lalu, ekonomi China tetap melemah dan masih berjuang untuk kembali pada pijakan yang kuat. Di sisi lain, meningkatnya ketegangan dagang semakin memunculkan kekhawatiran terkait ancaman resesi global.

"Saat ini, kami memang memiliki beberapa tekanan eksternal, tetapi tekanan eksternal itu akan membantu kami meningkatkan kemandirian kami dalam inovasi dan mempercepat laju pengembangan berkecepatan tinggi," kata Liu, yang juga merupakan negosiator utama kesepakatan dagang dengan AS.

Dia menambahkan, pemerintah akan mengeluarkan langkah-langkah yang lebih kuat untuk mendorong reformasi dan membuka diri dengan pasar global.

Gubernur Bank Sentral China (PBOC) Yi Gang pekan lalu mengatakan bahwa pihaknya masih memiliki ruang yang lebar untuk melakukan penyesuaian kebijakan jika perang dagang memburuk.

China Daily, mengutip seorang ekonom yang mengatakan bahwa China diperkirakan akan menyesuaikan pasokan uang dan kredit dalam beberapa pekan mendatang, termasuk pemotongan suku bunga atau persyaratan rasio cadangan untuk melawan konsekuensi dari perang dagang.

Pemotongan lebih lanjut dalam rasio persyaratan cadangan bank (GWM) sudah diperkirakan akan terjadi tahun ini, terutama setelah konflik perdagangan meningkat bulan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Tegar Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper