Bisnis.com, JAKARTA - Dana yang tersimpan untuk kebutuhan pensiun tidak tumbuh dengan cepat. Kondisi ini terjadi di hampir seluruh negara, di antaranya kawasan Eropa, Australia, dan Jepang.
Dalam laporan yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF), saldo rekening pensiun tidak melaju cukup cepat untuk menutupi usia harapan hidup yang meningkat.
WEF menghitung, para pensiunan akan kehabisan dana cadangan satu dekade lebih cepat dari ekspektasi usia harapan hidup mereka.
Head of Institutional Investors WEF Han Yik mengatakan, ukuran kesenjangan yang terlihat saat ini merupakan tanda bahwa harus ada tindakan yang diambil dari para pembuat kebijakan, perusahaan, dan individu.
"Jika dibiarkan, maka masyarakat usia lanjut harus bertahan dengan dana pensiun seadanya atau bahkan menunda pensiun," ujar Yik dalam laporan berjudul Investing in our Future, seperti dikutip melalui Bloomberg, Kamis (13/6/2019).
Di Amerika Serikat (AS), forum ini menghitung bahwa seseorang berusia 65 tahun hanya memiliki cukup tabungan untuk menutupi 9,7 tahun penghasilan pensiun.
Baca Juga
Dengan demikian, rata-rata pria AS memiliki kesenjangan 8,3 tahun. Wanita, dengan ekspektasi harapan hidup lebih lama, memiliki kesenjangan 10,9 tahun.
Forum tersebut berasumsi bahwa para pensiunan akan membutuhkan pendapatan yang cukup untuk menutupi 70 persen dari pembayaran prapensiun mereka, tanpa menyertakan dana jaminan sosial atau pembayaran kesejahteraan pemerintah lainnya ke dalam jaminan pensiun keseluruhan.
Sementara itu, WEF melaporkan bahwa kesenjangan tabungan pensiun untuk pria Inggris, Australia, Kanada, dan Belanda adalah sekitar 10 tahun.
Perempuan dengan usia harapan hidup yang lebih lama di negara-negara tersebut menghadapi ketidakpastian keuangan tambahan selama dua hingga tiga tahun lebih lama.
Sebagian besar pensiunan dunia memiliki jaminan pensiun yang lebih baik jika dibandingkan dengan mereka yang tinggal di Jepang, di mana kesenjangan tabungan pensiun adalah 15 tahun untuk pria dan hampir 20 tahun untuk wanita.
Menurut Yik, meskipun jumlah dana yang disimpan oleh orang Jepang jumlahnya sama dengan yang lain, mereka cenderung melakukan investasi dalam aset rendah risiko dengan imbal hasil rendah.
Akibatnya, tabungan pensiun rata-rata di Jepang hanya cukup untuk menutupi 4,5 tahun pascaseseorang berhenti bekerja.