Bisnis.com, JAKARTA — Tak hanya kalangan ibu-ibu, sebagian besar masyarakat Indonesia senang mendapatkan potongan harga ketika membeli barang atau menggunakan jasa, seperti diskon yang kerap ditawarkan oleh para penyedia jasa angkutan online.
Namun, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan potongan harga atau diskon dalam jangka waktu lama tidak disarankan bahkan berpotensi berujung pada kerugian, baik bagi penyedia jasa maupun konsumen.
"Makanya mesti edukasi, promo itu for the long term ngga bagus," katanya, Rabu (5/6/2019).
Kalaupun penyedia layanan hendak memberikan potongan harga guna menarik minat konsumen, sebaiknya dibatasi hanya sekitar 6 bulan dan tidak lebih atau diperpanjang.
Potongan harga jangka panjang memang berpotensi merugikan penyedia layanan. Namun, bagaimana mungkin diskon yang diminati oleh siapa saja justru bisa merugikan?
Budi menjelaskan bahwa untuk memberi potongan pada penumpang selama ini perusahaan harus mengalokasikan dana atau istilahnya 'bakar uang'.
Jika hal ini terus terjadi, maka perusahaan akan merugi dan bisa jadi harus menutup operasionalnya.
Tentu saja, jika kedua perusahaan penyedia jasa angkutan online ini harus gulung tikar, para pengguna jasa tidak lagi bisa menikmati fasilitas yang selama ini ditawarkan.
Atau, kalaupun salah satu perusahaan akhirnya bisa bertahan, maka potensi monopoli akan terbuka. Dengan demikian, kemungkinan melambungnya tarif akan terbuka lebar. Pada akhirnya, penumpanah yang harus membayar harganya.
Jadi, masih mau diskon berlama-lama?