Bisnis.com, DENPASAR - Buah tangan menjadi hal wajib yang dibawa pulang berlibur. Namun, acap kali biaya berlibur justru membengkak hanya untuk oleh-oleh.
Apalagi kalau sedang berada di Bali yang memiliki banyak kerajinan, kuliner, pakaian untuk dijadikan buah tangan. Pelancong belum sah berlibur di Bali jika belum membawa buah tangan.
Jika tidak pandai-pandai mengatur keuangan, pengeluaran untuk buah tangan bisa mendominasi biaya berlibur. Agar tidak terjadi hal demikian, pelancong harus jeli dalam membeli buah tangan.
Pastikan budget yang dimiliki tidak terkuras hanya pada buah tangan. Alih-alih bersenang-senang saat libur, sepulangnya malah stres karena pengeluaran membengkak.
Pelancong yang sedang menikmati waktu berlibur, coba perhatikan beberapa tips berikut untuk membeli buah tangan agar tidak bikin kantong kembang kempis.
1. Coba Pasar Tradisional
Jangan membayangkan pasar oleh-oleh tradisional akan becek dan kotor. Saat ini pasar oleh-oleh di Bali juga tidak kalah dengan toko oleh-oleh modern. Selain, pasar tradisional juga menjual berbagai macam oleh-oleh, tidak hanya pakaian, tetapi juga lukisan, gelang, gantungan kunci, maupun jenis lainnya.
Keunggulan pasar tradisional dalam membeli oleh-oleh adalah harganya yang bisa ditawar. Apalagi semakin banyak barang yang dibeli. Selain itu, keahlian dalam menawar memang diperlukan jika membeli buah tangan di pasar tradisional.
2. Mulai Tawar Setengah Harga
Harga yang dijual biasanya sudah dihitung dengan keuntungan berlipat oleh pedagang. Ketika mencoba menawar, coba lempar setengah dari harga. Ketika pedagang meminta dinaikkan harga, buatlah harga naik perlahan. Dijamin harga terendah dengan pembeli maupun pedagang yang untung akan didapat.
3. Coba Tawar Dengan Bahasa Lokal
Biasanya jika menawar dengan bahasa lokal, harga akan semakin turun. Selain karena unsur kedekatan, pelancong diyakini akan memahami betul seluk beluk oleh-oleh yang sedang dibeli.
4. Ajak Orang Lokal
Tidak ada salahnya mengajak orang lokal untuk berbelanja di pasar oleh-oleh. Selain karena bisa menggunakan bahasa lokal, biasanya orang lokal juga paham dengan standar harga jual seharusnya.
Tim Jelajah Jawa-Bali 2019: Rayful Mudassir, Aziz Rahardyan, Mutiara Nabila, Wibi Pangestu Pratama, Ni Putu Eka Wiratmini