Bisnis.com, JAKARTA – Filipina tengah mengalami surplus mangga, sebagai dampak dari El Nino berkepanjangan.
Sekretaris Departemen Pertanian Filipina Emmanuel Pinol mengaku khawatir dengan kondisi tersebut karena dapat menyebabkan ‘banjir’ mangga di negara itu, dan pada ujungnya dapat merugikan para petani mangga.
“Ada surplus sekitar 2 juta kilo mangga saat ini, dan itu hanya terjadi di Luzon,” ujar Pinol sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Selasa (4/6/2019).
Luzon adalah satu dari tiga pulau utama di negara tersebut. “Kita perlu mengantisipasi kondisi ini dalam 2 minggu ke depan.”
Sebagai antisipasi membeludaknya produksi mangga di negara itu, Departemen Pertanian akan memulai promosi besar-besaran di seluruh penjuru Filipina, termasuk juga di pasar ekspor. Mangga adalah salah komoditas ekspor utama Filipina.
Pemerintah juga mendorong kios-kios di seluruh Filipina menjual mangga seharga US$0,96 per kilo.
Pemerintah, menurut Pinol, juga akan memfasilitasi para petani untuk membangun fasilitas pemrosesan sendiri, menghubungkan mereka dengan perusahaan pelayaran untuk memfasilitasi penjualan, dan meningkatkan ekspor reguler.