Bisnis.com, JAKARTA -- Masyarakat Transportasi Indonesia menilai penurunan angka kecelakaan dan ketersediaan infrastruktur menjadikan mudik Lebaran tahun ini lebih nyaman.
Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan bahwa menurunnya angka kecelakaan dapat diartikan sebagai peningkatan kesadaran berlalu lintas. Selain itu, ketersediaan infrastruktur sudah makin membaik dan implementasi penetapan sejumlah strategi manajemen rekayasa lalu lintas yang diterapkan.
"Dapat dikatakan tahun ini lebih nyaman ketimbang tahun lalu," kata Djoko dalam siaran pers, Selasa (4/6/2019).
Musim mudik Lebaran 2019 ditandai dengan menurunnya angka kecelakaan hingga 60%. Selama H-7 hingga H-3, data angka kecelakaan dari Korlantas Polri menyebutkan terjadi 703 kejadian pada 2018 menjadi 284 kejadian pada 2019.
Sementara itu, korban yang meninggal dunia juga menurun 59%. Sebanyak 148 orang yang meninggal pada 2018, sedangkan tahun ini hanya 61 orang.
Penggunaan sepeda motor ada penurunan 64%. Pada 2018 ada 879 kejadian, sedangkan pada 2019 hanya 313 kejadian. Namun, sepeda motor masih paling tinggi di antara moda transportasi lain sebagai penyebab kecelakaan, yakni 65%.
Dia menambahkan perbaikan juga termasuk kesiapan jalan nasional, provinsi dan kab/kota yang semakin membaik yang dilengkapi rambu, marka dan penerangan jalan umum. Tol Trans Jawa sudah terhubung dari Merak hingga Probolinggo dan bercabang hingga Malang.
Tol Trans Sumatera belum terhubung penuh, tetapi sudah dapat digunakan hingga Palembang dari Bakauheni sudah dapat membantu pemudik ke Palembang yang tidak mampu beli tiket pesawat dari Jakarta ke Palembang.