Bisnis.com, BANGLI — Lalu lintas di kawasan wisata Kintamani terpantau ramai, di beberapa titik terdapat kepadatan kendaraan. Terpantau banyak wisatawan yang berkunjung ke Bali saat libur Lebaran 2019.
Berdasarkan pantauan Tim Jelajah Lebaran Jawa–Bali 2019 pada Selasa (4/6/2019), kawasan wisata Kintamani dipadati oleh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Di sekitaran kawasan tersebut, terpantau kepadatan kendaraan di beberapa titik, seperti di persimpangan jalan menuju Danau Batur. Lalu lintas di Jalan Batur yang penuhi wisawatan pun terpantau padat.
Meskipun begitu, lalu lintas dari Kintamani menuju Denpasar terpantau ramai lancar. Sepanjang perjalanan, Tim Jelajah Lebaran Jawa–Bali 2019 melihat cukup banyak kendaraan wisatawan luar Bali, yang terlihat dari nomor kendaraannya.
Sejumlah perbaikan di bandar udara dan konektivitas jalur udara, terutama dari Eropa dan sejumlah kota di China ke Bandar Udara Ngurah Rai, Bali, dinilai berhasil mendorong pertumbuhan tingkat kunjungan wisata di Bali. Hal tersebut dapat turut mendorong pengembangan kawasan pariwisatanya.
Associate Research Jones Lang LaSalle Asia Tay Sze Min menyebutkan bahwa pertumbuhan kunjungan akan makin tinggi jumlahnya terutama dari China, terdorong oleh makin banyaknya penerbangan dan kedatangan langsung dari China langsung ke Bali.
Sebagai salah satu pulau paling terkenal di Indonesia di mata para wisatawan mancanegara, Bali terus mengalami pertumbuhan yang signifikan dari sisi kunjungan wisatawan asing. Sepanjang 2018, jumlah kunjungan bertumbuh 6,1% atau 6 juta kunjungan secara tahunan (year-on-year/yoy).
Pertumbuhan kunjungan tersebut salah satunya mendapat dukungan dari perhelatan International Monetary Fund (IMF) Bank Dunia pada Oktober 2018, yang membawa sekitar 36.000 delegasi dan partisipan yang terlibat.
Adapun, jalur udara tetap menjadi pilihan utama bagi pengunjung yang akan pergi ke Bali, hingga 99,3% total pengunjung internasional memilih jalur tersebut.
“China diperkirakan tetap menjadi pengunjung internasional utama di Bali, terhitung sebanyak 22,4% berasal dari sana pada 2018. Jumlah itu diikuti orang Australia sebanyak 19.3%, India 5,8%, dan Inggris 4,4%,” ujar Tay dalam laporannya, belum lama ini.
(Rayful Mudassir, Aziz Rahardyan, Mutiara Nabila, Wibi Pangestu Pratama, Ni Putu Eka Wiratmini)