Bisnis.com, JAKARTA—Reverse Bank of Australia atau bank sentral setempat memutuskan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 1,25%.
Menurut laporan, pada pukul 11.30 WIB, keputusan rapat kebijakan moneter Reserve Bank of Australia (RBA) memangkas bunga acuan. Hasil ini sesuai dengan proyeksi pelaku pasar pasar.
Tim analis Monex Investindo Futures dalam publikasi risetnya menuliskan, fokus investor saat ini adalah berapa kali lagi RBA akan menurunkan bunga. Namun, hasil rapat belum mengindikasikan rencana ke depan.
Pada pertemuan terakhir bulan lalu, RBA secara mengejutkan mempertahankan bunga kendati kuartal I/2019 inflasi sangat rendah. Sebagai proxy ekonomi China, Australia ikut terpapar perlambatan ekonomi yang dialami Negeri Tirai Bambu akibat perang dagangnya dengan Amerika Serikat.
Reli pasar obligasi global yang berlangsung belakangan ini membuat yield obligasi pemerintah Australia tenor 10 tahun, berada di bawah bunga acuan RBA saat ini di 1,5%. Ini merupakan pertama kalinya sejak 2015.
Namun demikian, pelemahan Australia tertahan karena dolar AS juga sedang mengalami aksi jual masif seiring dengan pernyataan Ketua Fed St Louis James Bullard yang mengisyaratkan akan ada penurunan bunga The Fed pada bulan depan.
Pada perdagangan Selasa (4/6/2019) pukul 13:00 WIB, atau 1,5 jam sejak pengumuman suku bunga RBA, dolar Australia menguat 0,09% menjadi 0,6983 per dolar AS.