Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JELAJAH LEBARAN JAWA-BALI 2019: Sisi Lain Kesuksesan Tol Trans Jawa

Tol Mojokerto-Kertosono telah dibangun Presiden Joko Widodo pada akhir kuartal III/2017 dengan tujuan membangun daerah di seluruh pulau Jawa. Namun demikian, sebagian masyarakat di luar jalur non-tol justru merasa pergerakan ekonomi melambat.
Sejumlah kendaraan pemudik melintasi jalan tol Boyolali-Solo di Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (29/5/2019). Memasuki H-7 Lebaran 2019, volume arus mudik melalui jalan tol Trans Jawa dari arah Jakarta ke Jawa Timur mulai mengalami peningkatan./Antara
Sejumlah kendaraan pemudik melintasi jalan tol Boyolali-Solo di Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (29/5/2019). Memasuki H-7 Lebaran 2019, volume arus mudik melalui jalan tol Trans Jawa dari arah Jakarta ke Jawa Timur mulai mengalami peningkatan./Antara

Bisnis.com, MALANG -- Tol Mojokerto-Kertosono telah dibangun Presiden Joko Widodo pada akhir kuartal III/2017 dengan tujuan membangun daerah di seluruh pulau Jawa. Namun demikian, sebagian masyarakat di luar jalur non-tol justru merasa pergerakan ekonomi melambat.

Toety Rumiani, 62 tahun, mengatakan penjualan di warung pecelnya drastis menurun sejak akhir 2017. Menurutnya, salah satu penyebab perlambatan tersebut adalah peresmian ruas Tol Mojokerto-Kertosono.

"Turunnya hampir 50 persen karena kena jalur tol. Bukan saya saja, tapi banyak [penjual lain]," ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (1/6/2019).

Toety menambahkan yang dibutuhkan oleh para pengusaha kecil di Mojokerto adalah akses perekonomian yang luas. Akan tetapi, lanjutnya, jalan tol tersebut justru menghambat pelanggan Toety yang mayoritas berasal dari luar kota seperti Jombang, Solo, Nganjuk, Kediri, dan Tulungagung. "Kan jalurnya lewat sini [Mojokerto] dulu."

Toety menuturkan awalnya lapak Toety berjualan berada di dekat Stasiun Kereta Api Mojokerto selama 20 tahun sejak 1989. Namun, pada 2009 Toety memutuskan untuk pindah ke Jl. Bhayangkara, Kota Mojokerto mengingat frekuensi orang yang berlalu lalang lebih tinggi.

"Sekarang [frekuensi orang yang lalu lalang] turun karena jalur tol. Langganan luar kota masuknya jauh, kendalanya di situ," katanya. 

Alhasil, Toety menyatakan omzet per bulan warungnya ikut turun. Selain itu, lanjutnya, waktu berjualan pun lebih lama untuk menghabiskan jualannya.

Mulanya, Toety mampu menghabiskan jualannya sebelum sekitar pukul 22.00 WIB, namun kini Toety mengaku masih berjualan hingga pukul 23.00 WIB.

Tim Jelajah Jawa-Bali 2019: Yustinus Andri, Muhammad Ridwan, Andi M. Arief, Maria Elena, Reni Lestari


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rahayuningsih
Sumber : Jelajah Jawa-Bali 2019
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper