Bisnis.com, SOLO -- Meningkatnya jumlah pengguna jalan tol saat arus mudik Lebaran 2019 berpeluang menimbulkan sejumlah titik kemacetan baru di ruas jalan tersebut.
Hal itu membuat para pengguna harus pandai-pandai mengatur ritme kecepatan kendaraannya, baik ketika akan menghadapi kemacetan maupun setelah bebas dari kemacetan.
"Para pemudik biasanya kaget atau tidak siap ketika di depannya ternyata ada kemacetan, sehingga kecepatan kendaraannya harus mereka turunkan secara drastis. Hal seperti ini yang biasanya memicu kecelakaan," kata Humas PT Jasa Marga Semarang Riyono kepada Bisnis, Sabtu (1/6/2019).
Situasi seperti itu, menurutnya, membuat para pemudik atau pengguna jalan tol harus mengantisipasinya dengan mengatur strategi berkendara. Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah menjaga jarak aman dengan strategi 1:10.
"Jadi pengguna jalan tol harus mengatur jarak antara kendaraannya dengan kendaraan lain sesuai sesuai kecepatan, dengan strategi 1:10. Contoh, ketika kecepatan kendaraan 100 kilometer (km) per jam, jarak aman dengan kendaraan di depannya 10 meter," terang Riyono.
Pengaturan jarak tersebut akan sangat efektif untuk menjaga kesiapan pengendara maupun kendaraannya untuk melakukan pengereman.
Adapun kasus ketidaksiapan pengendara dalam menjaga jarak dan kecepatan kendaraannya telah menimbulkan kecelakaan beruntun di salah satu ruas tol Jatingaleh-Krapyak, Semarang pada Jumat (31/5). Kecelakaan tersebut dialami oleh 8 kendaraan dengan jenis kendaraan yang berbeda-beda.
Tim Jelajah Jawa-Bali 2019 (Yustinus Andri, Muhammad Ridwan, Andi M Arief, Maria Elena, Reni Lestari)