Bisnis.com, JAKARTA-- Lembaga pemeringkat global S&P meningkatkan peringkat kredit sovereign Indonesia dari BBB- menjadi BBB dengan outlook stabil.
Selain itu peringkat sovereign credit Indonesia juga naik dari A-3 menjadi A-2.
S&P menyebutkan peringkat Indonesia dinaikkan dengan melihat kebijakan dan pengaturan fiskal yang stabil dan pruden
Selain itu S&P juga menjelaskan bahwa outlook stabil merefleksikan harapan ekonomi Indonesia akan tetap menguat selama jangka menengah.
Lebih jauh melalui keterangan resminya, S&P mengungkapkan bahwa dapat menaikkan peringkat jangka panjang jika pengaturan eksternal Indonesia meningkat secara material dari level saat ini, atau jika pengaturan fiskal bisa menekan defisit dan perubahan terkait dalam utang bersih turun jauh di bawah 1,0% dari PDB selama 2tahun berikutnya
Sebaliknya, S&P dapat menurunkan peringkat jika pertumbuhan ekonomi melambat secara substansial selama 2 tahun ke depan, atau jika
melemahnya posisi eksternal atau fiskal Indonesia.
Indikasi tekanan pada peringkat tersebut adalah hutang bersih pemerintah dan defisit anggaran masing-masing melebihi 30% dan 3% dari PDB, secara berkelanjutan, atau biaya bunga melebihi 10% dari pendapatan pemerintah.
Indikasi eksternal pelemahan lainnya adalah likuiditas (persyaratan pembiayaan bruto sebagai persentase dari cadangan devisa saat ini dan valuta asing) secara konsisten melebihi 100%, dan mempersempit utang bersih luar negeri di atas 100% dari CAR.
Kondisi itu dapat terjadi jika kondisi perdagangan Indonesia terus memburuk berbarengan tanpa kompresi volume impor dan pertumbuhan ekspor secara material berkinerja di bawah ekspektasi.