Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) meyakini pergerakan rupiah akan stabil setelah sempat melemah beberapa hari terakhir.
Stablitas rupiah akan terwujud sejalan dengan pulihnya kondisi politik dan keamanan dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah, termasuk BI dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, hari ini nilai tukar rupiah menguat dan jual beli di pasar berjalan dengan baik.
"Hari ini BI tekankan akan terus ada di pasar melakukan stabilitas rupiah sesuai dengan fundamentalnya. Kami yakin rupiah akan tetap stabil," kata dia di sela rapat KSSK, Kamis (23/5/2019).
Tak hanya rupiah, dia juga menegaskan bahwa harga-harga di pasaran telah terkendali. Hal itu tercermin dalam Survei Pemantauan Harga (SPH) pada pekan ketiga bulan ini. Dari survei tersebut diketahui bahwa tingkat inflasi mtm 0,51 persen, dan secara yoy 3,41 persen.
"Secara mtm lebih rendah dari rata-rata tiga tahun terakhir di bulan Ramadan. Tiga tahun terakhir rata-ratanya 0,68 persen," jelasnya.
Baca Juga
Beberapa komoditas yang berperan dalam inflasi adalah cabai merah dan bawang putih. Adapun penyebab inflasi lain adalah kenaikan tarif tiket pesawat yang masih dikeluhkan oleh masyarakat.
"Untuk deflasi ada pada beras dan bawang merah. Smpai akhir tahun kami yakin inflasi di bawah 3,5 persen atau mengarah ke 3,2 persen."