Bisnis.com, JAKARTA — Upaya pelaku usaha kecil dan menengah memacu penjualan memanfaatkan momentum Ramadan dan Lebaran, belum optimal. Untuk menggenjot penjualan, UMKM harus bisa memberikan diskon pada waktu yang tepat.
Ketua Umum Asosiasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun mengatakan, sejauh ini program diskon dengan manajemen yang tepat, belum banyak dilakukan oleh pelaku UKM.
Hal itu, menurutnya, sangat memengaruhi tren penjualan pada produk-produk yang dijual oleh pelaku UKM.
“Sudah banyak pelaku UKM yang menggelar diskon saat Ramadan dan Lebaran. Hanya saja, mereka belum banyak yang tahu bagaimana strategi penempatan besaran diskon terhadap produknya dan penempatan waktu pemberian diskon sesuai tren konsumsi masyarakat saat Ramadan dan Lebaran,” ujarnya, Selasa (21/5/2019) petang.
Dia menambahkan, para pelaku UKM cenderung memberikan diskon dengan besaran nilai yang sama sepanjang Ramadan dan Lebaran. Langkah itu, sebutnya, terutama dilakukan oleh pelaku usaha di sektor pakaian, makanan dan minuman (mamin) serta jasa.
Selain itu, kata Ikhsan, strategi diskon sebagian besar hanya dilakukan oleh UKM skala menengah. Sebaliknya, UKM skala kecil cenderung menjual produknya dengan harga yang sama dengan periode selain Ramadan dan Lebaran.
Baca Juga
“Kalau kita lihat, selalu ada kurva yang menunjukkan di mana konsumsi masyarakat meningkat tajam dan mulai turun sepanjang Ramadan dan Lebaran. Namun, tren seperti itu belum banyak diketahui oleh pelaku usaha [UKM], sehingga keuntungan yang mereka dapatkan belum bisa maksimal,” ujarnya.
Kendati demikian, dia tetap optimistis penjualan produk-produk pelaku UKM pada periode Ramadan dan Lebaran tahun ini akan mengalami peningkatan yang signfikan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Pasalnya, periode Ramadan dan Lebaran tahun ini berdekatan dengan momentum pemilihan umum presiden dan legislatif. Di sisi lain, daya beli masyarakat dinilainya masih menunjukkan tren yang kuat.