Bisnis.com, JAKARTA -- Astra Infra, sub holding PT Astra International Tbk. di sektor infrastruktur berencana melanjutkan akuisisi jalan tol yang sudah beroperasi guna setelah pekan lalu secara resmi mengambil alih 44,5 persen saham PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (JSM). Astra Infra bakal fokus menambah portofolio jalan tol yang ada di Pulau Jawa.
Group CEO - ASTRA Infra Djap Tet Fa mengatakan Astra Infra masih membuka peluang untuk menambah portofolio di jalan tol yang saat ini sudah mencapai 7 ruas. Dia menambahkan, pihaknya juga terus memantau peluang akuisisi ruas-ruas strategis di koridor Trans Jawa.
"Fokus kami masih di Jawa karena kami melihat Jawa penduduknya paling banyak dan jaringan transportasinya lebih mature," ujarnya di Jakarta, Senin malam (21/5/2019).
Sebagaimana diketahui, pekan lalu Astra Infra telah merampungkan akuisisi 44,5 persen saham JSM dari dua pemegang saham, yaitu PT Moeladi dan PT Wijaya Karya, Astra Infra merogoh kocek Rp1,7 triliun untuk mendanai pembelian saham ini.
Jalan tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) sepanjang 36,3 kilometer turut memperpanjang andil Astra Infra di koridor Trans Jawa menjadi 338,6 kilometer.
Di koridor yang resmi tersambug sejak 21 Desember 2018 ini, Astra Infra juga memiliki saham di empat ruas lainnya, yaitu Tangerang-Merak (72,5 kilometer), Cikopo-Palimanan (116,8 kilometer), Semarang-Solo (72,6 kilometer), dan Jombang-Mojokerto (40,5 kilometer).
Baca Juga
Selain ruas tol di koridor Trans Jawa, Astra Infra juga memiliki saham di dua ruas yang masih dalam tahap konstruksi, yaitu Kunciran Serpong (11,2 kilometer) dan Serpong Balaraja (39,8 kilometer).
Walhasil, panjang keseluruhan dari portofolio jalan tol Astra Infra mencapai 389,6 kilometer. Untuk diketahui, hingga 2020 Astra Infra menargetkan portofolio jalan bisa mencapai 500 kilometer sehingga ruang untuk akuisisi jalan tol masih terbuka.