Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Lebaran, Permintaan Uji Kir Bus Meningkat

Jumlah kendaraan yang kir mencapai dua kali lipat dari hari kerja biasa, sehingga sopir kendaraan harus antre menunggu giliran.
Petugas memeriksa kelayakan kendaraan saat uji kendaraan umum di Tempat Uji KIR, Kali Mulya Depok , Jawa Barat, Senin (7/1/18)./ANTARA-Kahfie kamaru
Petugas memeriksa kelayakan kendaraan saat uji kendaraan umum di Tempat Uji KIR, Kali Mulya Depok , Jawa Barat, Senin (7/1/18)./ANTARA-Kahfie kamaru

Bisnis.com, TANGERANG--Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang, Banten, memastikan permintaan uji kir bus dan kendaraan umum lainnya meningkat menjelang Lebaran 2019 bila dibandingkan dengan hari biasa.

"Biasanya banyak kendaraan angkutan orang dan barang yang kir dua pekan menjelang Lebaran," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kir Dishub Kabupaten Tangerang, Topik, Jumat (17/5/2019).

Dikatakan, jumlah kendaraan yang kir mencapai dua kali lipat dari hari kerja biasa, sehingga sopir kendaraan harus antre menunggu giliran.

Setiap hari, biasanya terdapat 150 unit sampai 200 unit kendaraan yang kir. Namun, saat ini sudah mencapai 400 unit per hari. Bahkan antrean kendaraan mencapai puluhan meter hingga ke luar lokasi pengecekan.

Padahal pemilik kendaraan dapat mendaftar melalui daring dan juga bisa memantau melalui telepon selular (ponsel).

Dia menambahkan pihak Dishub Kabupaten Tangerang mengalami kekurangan Stiker Tanda Samping Kendaraan Bermotor (STSKB) pada dinding kendaraan tanda lulus uji kir. Hal tersebut akhirnya dilakukan dengan cara manual pakai cat semprot, sehingga pekerjaan dianggap relatif lama.

Petugas, katanya, sudah menanyakan ke bagian Pejabat pembuat Komitmen (PPKO) Dishub menyangkut kekurangan stiker tersebut.

Setiap kendaraan umum, barang, taksi dan angkutan orang plat kuning lainnya diwajibkan melakukan kir setiap enam bulan.

Petugas memeriksa kelayakan kendaraan, seperti rem, mesin dan peralatan penting lainnya, bila tidak memenuhi syarat, maka tidak diperkenankan untuk beroperasi. Masalah itu karena bila kendaraan tidak layak jalan tapi beroperasi maka berpotensi terhadap kecelakaan di jalan raya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper