Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertama Kali Sejak Diresmikan, Istiqlal Direnovasi

Fungsi Masjid Istiqlal tidak akan terhambat selama proses renovasi berlangsung. Di samping itu, renovasi juga tidak akan mengubah struktur masjid karya arsitek Frederich Silaban ini.
Masjid Istiqlal/JIBI/BINIS-Gloria Fransisca Katharina Lawi
Masjid Istiqlal/JIBI/BINIS-Gloria Fransisca Katharina Lawi

Bisnis.com, JAKARTA --- Pemerintah secara resmi memulai renovasi Masjid Istiqlal, 41 tahun sejak diresmikan pada 1978. Proses renovasi dijadwalkan rampung pada Maret 2020.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan renovasi Masjid Istiqlal merupakan instruksi langsung Presiden Joko Widodo pada tahun lalu selepas menerima kunjungan Perdana Menteri India, Narendra Modi. Dia menyebut, Masjid Istiqlal belum pernah direnovasi secara menyeluruh sejak pertama kali dibuka pada 1978.

"Mudah-mudahan dalam rentang 10 bulan ke depan [renovasi] dituntaskan sehingga Maret 2020 Masjid ini sudah memiliki penampilan yang lebih baik," ujarnya selepas penandatanganan kontrak paket renovasi Masjid Istiqlal di Jakarta, Kamis (16/5/2019).

PT Waskita Karya Tbk. telah ditetapkan sebagai pemenang lelang yang diadakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR). Anggaran renovasi berasal dari APBN tahun jamak 2019-2020.

Sebagai pemenang lelang, Waskita akan mengerjakan paket renovasi dengan nilai kontrak Rp465 miliar. Adapun lingkup pekerjaan renovasi Masjid Istiqlal mencakup penataan kawasan, arsitektur, interior, renovasi sistem mechanical, electrical, & plumbing (MEP), dan signage.

Lukman mengimbuhkan, fungsi Masjid Istiqlal tidak akan terhambat selama proses renovasi berlangsung. Di samping itu, renovasi juga tidak akan mengubah struktur masjid karya arsitek Frederich Silaban ini.

Berdasarkan laman resmi pengelola Masjid Istiqlal, masjid yang mulai dibangun pada 1961 ini mampu menampung 200.000 jemaah. Masjid Istiqlal juha memiliki kubah utama berdiameter 45 meter dan ditopang 12 pilar besar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper