Bisnis.com, JAKARTA - Drama perang dagang terus berlanjut. Kedua tokoh utama, yakni Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan bertemu di sela-sela pertemuan G20 di Jepang, bulan depan.
China, pada Senin (13/5/2019), mengumumkan rencana untuk menaikkan bea masuk atas impor AS mulai 1 Juni, menentang peringatan Trump yang menolak eskalasi perang tarif lebih lanjut.
Langkah saling membalas ini ditakutkan akan menarik pasar saham ke level terendah. "Mungkin ada beberapa pembalasan tetapi itu tidak boleh jika nilainya sangat besar," kata Trump seperti dikutip melalui Bloomberg, Selasa (14/5/2019).
Langkah China untuk menaikkan tarif merupakan tanggapan atas keputusan AS pekan lalu untuk menaikkan pungutan atas impor China senilai US$200 miliar dari 10 persen menjadi 25 persen.
Trump juga telah menuduh China mundur dari kesepakatan tentatif yang sudah dinegosiasikan. Dia mengatakan Beijing telah mengingkari perjanjian kerjasama.
Pada Senin (13/5/2019), Trump mengatakan semuanya akan terlihat jelas dalam waktu sekitar tiga atau empat pekan apakah pembicaraan perdagangan dengan China akan berhasil.
Baca Juga
"Kita tidak pernah benar-benar tahu, kan? Tapi saya punya perasaan itu [perundingan dagang] akan sangat sukses," kata Trump pada jamuan makan malam berbuka puasa di Gedung Putih.
Para pejabat AS mengatakan seluruh tarif baru tidak akan berlaku hingga paling lambat akhir Juni.
Namun implementasi tersebut itu bisa terjadi saat Trump bertemu dengan Jinping di sela-sela pertemuan para petinggi negara anggota G-20 yang diadakan 28-29 Juni di Osaka, Jepang.