Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Akan Pangkas Suku Bunga

Pelaku pasar yakin The Fed akan memangkas suku bunga sekitar seperempat atau lebih tahun ini di tengah kekhawatiran yang memuncak akibat ketegangan perang dagang dan kondisi ekonomi terkini.
The Federeal Reserve/telegraph.co.uk
The Federeal Reserve/telegraph.co.uk

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku pasar yakin The Fed akan memangkas suku bunga sekitar seperempat atau lebih tahun ini di tengah kekhawatiran yang memuncak akibat ketegangan perang dagang dan kondisi ekonomi terkini.

Bunga pada kontrak berjangka (futures) The Fed pada Januari mengindikasikan bahwa suku bunga acuan akan turun hingga 2,075 persen sampai dengan akhir tahun.

Proyeksi ini lebih rendah 25 basis poin di bawah tingkat suku bunga efektif pada Jumat (10/5/2019), yang ditutup pada level 2,15 persen.

Adapun, di pasar eurodolar, timbul spekulasi pada Senin (13/5/2019), bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak 3,25 poin sepanjang tahun ini.

Sementara itu, berdasarkan informasi dari seorang trader di Chicago, ada wacana untuk memangkas suku bunga acuan dengan target 50 hingga 75 basis poin pada pertengahan Oktober mendatang.

Proyeksi pemangkasan suku bunga ini kembali muncul setelah China memberikan ancaman balasan terkait tarif impor produk Amerika Serikat (AS), yang memanaskan suasana ketegangan perang dagang.

Perselisihan ini meningkatkan kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi dan kemungkinan besar akan menyebabkan kurva imbal hasil (yield) AS terinversi lagi, dan pada saat yang sama menumbuhkan risiko resesi.

Todd Colvin, Wakil Presiden Senior Ambrosino Brothers di Chicago mengatakan, meskipun efek perang dagang AS-China akan mempengaruhi pandangan The Fed, kebijakan pemangkasan suku bunga akan lebih kepada langkah ekonomi makro bank sentral.

"[Kebijakan] ini lebih kepada dampaknya [keputusan The Fed] terhadap kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global serta peningkatan pada volatilitas pasar," ujar Colvin seperti dikutip melalui Bloomberg, Selasa (14/5/2019).

Pada konferensi pers pasca pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 1 Mei lalu, Gubernur The Fed Jerome Powell mencantumkan ketidakpastian perang dagang adalah salah satu faktor yang diperhitungkan bank sentral untuk menentukan prospek kebijakan dan risiko.

Powell meyakini sekarang risiko tersebut telah mereda dan menjadi sedikit lebih moderat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Tegar Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper