Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Minta Impor Daging Beku Dikaji Kembali

Pelaku usaha sapi potong meminta agar pemerintah mengkaji kembali opsi impor daging beku
Ilustrasi daging beku/Reuters-Maxim Zmeyev
Ilustrasi daging beku/Reuters-Maxim Zmeyev

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha sapi potong meminta agar pemerintah mengkaji kembali opsi impor daging beku.

Direktur Eksekutif Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) Joni Liano menilai selama ini upaya tersebut tidak bisa menurunkan harga daging sapi di bawah Rp100.000 per kg.

“Jangan upaya jangka pendek terus karena takut inflasi dan lain-lain. Toh juga harga daging tidak turun karena yang diminta konsumen daging segar. Daging kerbau masuk supaya harga di bawah Rp100.000 per kg, tetapi sekarang stabil di Rp107.000 per kg. Jadi, pemerintah harusnya mengkaji ulang dalam melihat upaya stabilisasi harga,” katanya kepada Bisnis, Rabu (8/4).

Lebih lanjut, Joni mengusulkan supaya pemerintah memperhitungkan antara biaya produksi peternak lokal dan biaya produksi daging sapi impor. Pasalnya, bila ada kesenjangan yang jauh, Joni mengkhawatirkan Indonesia akan terjebak pusaran impor daging sapi.

Menurutnya, bila daging sapi lokal tidak bisa bersaing dengan daging impor dari sisi harga, konsumen akan beralih. Dengan begitu, tidak ada lagi alasan untuk meneruskan industri peternakan dalam negeri karena akan merugi. Akibatnya ketergantungan akan impor makin panjang.

Dia menilai bahwa pemerintah boleh berpihak ke konsumen, tetapi perlu memberikan perlindungan ke produsen.

“Kalau pemerintah terus berpikir dalam jangka pendek ketergantungan kita terhadap daging sapi impor akan makin [berat]. Itu yang dikatakan jebakan pangan. Pemerintah seharusnya berpikir impor yang punya nilai tambah,” katanya.

Menurutnya, impor dalam bentuk sapi bakalan akan memberikan nilai tambah di dalam negeri.

Ketua Umum Pusat Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana mengatakan bahwa selama impor daging dilakukan dari negara yang bebas penyakit mulut dan kuku, hal itu tidak menyalahi peraturan.

“Kami tidak bisa melarang impor karena bisa dituntut. Cuma saja kembali pemerintah dengan masuknya daging India dan nanti Brasil atau Argentina yang jelas beri perlingdungan pada peternak dalam negeri,” tegasnya.

Menurutnya, jangan sampai impor daging sapi beku yang masif menggilas keberlanjutan peternakan dalam negeri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper