Bisnis.com, JAKARTA - Pergeseran investasi dari energi fosil ke energi terbarukan bergerak perlahan tapi pasti seiring dengan isu lingkungan yang semakin menguat.
Ketua Indonesian Mining Institute (IMI) Irwandy Arif mengatakan pergeseran investasi tersebut memang tidak bisa dihindarkan. Energi matahari menjadi salah satu yang paling pesat perkembangannya.
Meskipun begitu, dia menilai industri batu bara masih akan bertahan cukup lama. Hal tersebut dikarenakan tingkat permintaan yang masih tinggi, khususnya di Asia.
"Untuk saat ini sampai 20 atau 30 tahun ke depan, industri batu bara masih akan berlanjut, khususnya di Asia," katanya kepada Bisnis, Rabu (8/5/2019).
Menurutnya, tantangan yang kini dihadapi oleh industri batu bara adalah isu lingkungan, termasuk perubahan iklim. Selain itu, pembiayaan bank pun tidak selancar sektor lain.
"Untuk Eropa memang sudah banyak negara yang beralih dari batu bara ke energi baru terbarukan," tuturnya.