Penciptaan Lapangan Kerja
Pada kesempatan lain, Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulsel Yusran IB Hernald menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi bukan pencapaian yang prestisius jika tak dibarengi dengan upaya penekanan tingkat pengangguran melalui penciptaan lapangan kerja.
Menurutnya, Pemkot Makassar masih perlu membenahi banyak hal contohnya NJOP (nilai jual objek pajak) yang masih tinggi sehingga sangat berdampak negatif terhadap investasi properti.
Dia menilai bahwa NJOP yang tinggi menyebabkan pertumbuhan ekonomi di bidang properti masih lesu. Hal itu ditunjukkan minimnya investasi bidang properti di Makassar dalam beberapa tahun terakhir.
“Kalau investasi kurang, lapangan pekerjaan juga sangat sulit. Kalau lapangan kerja sulit, pengangguran tinggi, angka kemiskinan tinggi, berarti belum menunjukan pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” jelasnya.
Yusran menilai, konsep pemerataan ekonomi melalui program pemberdayaan masyarakat lorong sangat bagus tetapi implementasinya di lapangan kurang optimal. “Inovasinya sudah bagus, cuma butuh konsistensi. Kami pernah mengusulkan pengadaan ruang bagi pelaku UMKM di tiap kecamatan dan di situ bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai ladang usaha, tapi belum ada,” terangnya.