Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pangsa Pasar Baru 7 persen, RI Berpeluang Pacu Ekspor Udang ke Negara Ini

Indonesia dinilai masih memiliki peluang besar untuk meningkatkan pangsa pasarnya di pasar ekspor udang dunia.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA- Indonesia dinilai masih memiliki peluang besar untuk meningkatkan pangsa pasarnya di pasar ekspor udang dunia.

Pasalnya, saat ini, pangsa pasar udang Indonesia baru mencapai sekitar 7% dari keseluruhan impor udang Global yang mencapai 2,570 juta ton per 2018 berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan yang disadur dari PBB. Belum lagi, kebutuhan  konsumsi udang global ini diperkirakan akan terus bertambak seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dunia.

“Kalau Indonesia, secara market size, estimasi kami, di dunia itu kita hanya di bawah 7%. Masih sangat kecil sekali pangsa pasar yang ada. Jadi, kalau kita ngomong kita bisa 3 kali lipat, 4 kali lipat pun sebenarnya baru berapa, masih kecil sekali,” ujar Direktur Ekspor PT Central Proteina Prima Arianto Yohan, Kamis (2/5/2019).

Dia menambahkan, potensi pasar ini juga menjadi semakin besar seiring dengan bergesernya status China dari pengekspor menjadi net importir untuk udang, khususnya dalam dua tahun terakhir di mana peningkatan  impor udangnya cukup signifikan.

Setidaknya, dalam dua tahun terakhir, volume impor udang China meningkat lebih dari 100% dari 118.974 pada 2017 menjadi 258.053 ton pada 2018. Adapun pangsa pasar udang Indonesia di China pada 2018 baru mencapai 2,15% dengan volume ekspor dari Indonesia ke Negeri Tirai Bambu tersebut mencapai 5.550 ton.

Selain itu, ada pula sejumlah pasar-pasar lain di mana Indonesia diharapkan bisa terus meningkatkan pangsa pasarnya seperti di Eropa dan Jepang.

Seperti diketahui, berdasarkan data dari KKP pangsa pasar udang Indonesia di Jepang baru mencapai 14,18% dari total impor 221.599 ton pada 2018. Adapun, untuk Eropa, pangsa pasar Indonesia baru mencapai 1,32% dengan volume ekspor pada 2018 sebesar 10.926 ton dari total impor udang Benua Biru yang mencapai 826.661 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper