Bisnis.com, JAKARTA - Sekretariat Bersama (Sekber) Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. membantah berita yang menyebutkan adanya rencana aksi mogok.
Ketua Umum Serikat Karyawan Garuda Ahmad Irfan dan Presiden Asosiasi Pilot Garuda Bintang Hardiono memberikan klarifikasi kepada media mengenai kabar tersebut.
"Sekber tidak pernah membuat surat tentang rencana aksi mogok," kata Irfan dalam keterangan pers, Senin (29/4/2019).
Dia menambahkan, surat yang telah viral alias tersebar luas di publik tersebut adalah tidak benar. Selanjutnya, rencana mogok tersebut juga tidak benar.
Pihaknya menuturkan hingga saat ini, seluruh pilot, awak kabin, dan karyawan emiten berkode GIAA tersebut tetap melaksanakan tugas dan mendukung kinerja perseroan dengan maksimal.
"Sebelum ada pernyataan resmi dari kami, publik diharapkan tidak mempercayai informasi lain yang beredar," ujarnya.
Sebelumnya, Sekber mengaku siap membantu manajemen untuk meraih hasil kinerja yang lebih baik lagi.
Irfan, merasa perlu memberikan klarifikasi atas kondisi perusahaan yang sudah mengalami perbaikan sebagai dampak terciptanya hubungan industrial yang harmonis antara serikat pekerja dengan manajemen perusahaan.
Beberapa indikator tersebut adalah pertama, kemampuan dalam mencetak laba pada Kuartal I/2019. Adapun, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$20,48 juta pada kuartal I/2019 dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan rugi US$65,34 juta.
Kedua, terjadi perbaikan kinerja yang signifikan pada sisi operasional. Berdasarkan data lembaga pemeringkatan OTP independen, OAG Flightview, Garuda berhasil mencatatkan capaian ketepatan waktu terbang (on time performance/OTP) tertinggi selama periode Desember 2018--Februari 2019 di atas 95%.
"Kami akan bahu membahu bersinergi dengan manajemen untuk menjadikan Garuda lebih baik lagi," ujarnya.