Bisnis.com, JAKARTA – PT Central Proteina Prima menargetkan peningkatan penjualan produk frozen seafood dalam negeri dari 6.000 ton per tahun pada 2018 menjadi 10.000 ton per tahun pada tahun ini.
Hotel, restoran, katering (horeka) dan penjualan secara ritel menjadi target pasar perusahaan.
Direktur PT Central Proteina Prima Sidarta Sidik menyebutkan optimisme perusahaan seiring dengan edukasi konsumen terkait kualitas produk ikan beku yang saat ini bisa hampir menyerupai ikan segar berkat dukungan teknologi.
Selain itu, hal ini didukung pula oleh pola atau gaya hidup masyarakat modern.
"Ini yang kita mau edukasi di Indonesia ini sejalan dengan perkembangan yang bagus dan orang sekarang lebih ke arah tinggalnya di apartemen. Mereka tidak mau ke pasar, repot dan sebagainya dan ini lebih ke convenience juga," ujarnya, Rabu (24/4/2019).
Dia melanjutkan, setelah dibekukan menggunakan teknologi quick frozen, pada saat akan disajikan, pelanggan hanya perlu mencairkan es dan langsung memproses ikan untuk siap dikonsumsi.
Semantara itu, Samiono Direktur Central Pertiwi Bahari menyampaikan hal yang sama.
Menurutnya, produk perikanan yg diolah dengan teknologi quick frozen oleh pihaknya memiliki kualitas dan nutrisi yang sama dengan ikan segar.
Pasalnya, produk tersebut dibudidayakan sendiri dan pengolahan dilakukan dengan pabrik yang dekat dengan kolam.
"Performance produk sama atau hampir sama dengan yang kondisi ikan baru diangkat dari kolam," ujarnya.