Bisnis.com, JAKARTA - Pengoperasian double-double track (DDT) atau jalur dwi ganda lintas Jatinegara--Cakung pada Jumat (12/4) lalu masih dalam tahap normalisasi dan penyesuaian dalam berbagai aspek operasional dan keselamatan perkeretaapian. Penumpang diharapkan menyiapkan waktu 20 menit lebih awal hadapi keterlambatan.
VP Corporate Communication PT Kereta Comuter Indonesia (KCI), Anne Purba menuturkan pemerintah bersama PT KAI dan PT KCI masih memantau penambahan waktu perjalanan KA yang terjadi seusai switch over jalur.
"Hasil pemantauan hingga sore hari ini, penambahan waktu perjalanan masih terjadi meskipun semakin sedikit kelambatannya. Kelambatan ini diperkirakan juga masih akan terasa pada esok hari [Senin]," Minggu (14/4/2019).
Dia menjelaskan waktu kerlambatan KRL sudah menurun menjadi 10--20 menit dari sebelumnya pada Jumat (12/4/2019) kelambatan yang mencapai 1 jam. "Sabtu (13/4) tercatat KRL mengalami keterlambatan rata-rata mencapai 20-30 menit, pada hari Minggu (14/4) rata-ratanya telah menurun menjadi 10-20 menit," imbuhnya.
Lebih lanjut, dia menyatakan tambahan waktu perjalanan yang perlu disiapkan pengguna pada Senin (15/4/2019) besok adalah lebih kurang sama dengan hari Minggu ini. Meskipun demikian, upaya mengurangi kelambatan tentunya terus diupayakan bersama berbagai pihak terkait.
Pengoperasian DDT dan optimalisasinya ini tentu membawa harapan agar layanan KRL khususnya di lintas Bekasi/Cikarang dapat lebih baik lagi di masa yang akan datang.
"PT KCI memohon maaf atas masih adanya keterlambatan yang terjadi di lintas Jakarta Kota-Bekasi/Cikarang. PT KCI mengimbau kepada seluruh pengguna jasa KRL untuk dapat mengatur waktu perjalanannya kembali dan bagi yang tidak dapat menunggu agar dapat menggunakan pilihan moda transportasi lain. Utamakan keamanan dan keselamatan saat hendak naik KRL serta ikuti petunjuk petugas kami di lapangan," tuturnya.