Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CEK FAKTA : Ini Data Tingkat Inflasi Pangan, Angka Pengangguran, dan Kemiskinan di Indonesia

Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyatakan tingkat inflasi pangan di Indonesia rendah, angka pengangguran dan tingkat kemiskinan pun turun.
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019)./ANTARA FOTO-Wahyu Putro A
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019)./ANTARA FOTO-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA -- Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyatakan tingkat inflasi pangan di Indonesia rendah. Dia juga menyinggung turunnya angka pengangguran dan tingkat kemiskinan yang sudah mencapai satu digit.

“Tantangan yang kita hadapi besar tapi kita wajib bersyukur, jangan kufur nikmat. Inflasi pangan yang rendah, pengangguran yang turun dan tingkat kemiskinan yang sudah satu digit ini harus disyukuri,” ujar Jokowi dalam debat putaran kelima menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

Berdasarkan penelusuran, tingkat inflasi pangan Indonesia naik turun sepanjang periode 2014-2018. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pangan pada 2014 mencapai 10,57%. Setahun setelahnya, inflasi turun menjadi 4,93%.

Pada 2016, inflasi pangan naik menjadi 5,69% dan turun lagi pada 2017 menjadi 1,26%. Tahun lalu, inflasi pangan berada di level 3,41%.

Jumlah penduduk miskin di Indonesia juga telah mencapai di bawah 10% sejak Maret 2018. Berdasarkan data BPS, persentase penduduk miskin pada September 2018 telah mencapai 9,66% atau setara dengan 25,67 juta jiwa.

Persentase penduduk miskin di Indonesia sejak 2014 cenderung turun, meski sempat naik pada periode 2014-2015.

Untuk jumlah pengangguran, per Agustus 2018 angkanya mencapai 7 juta jiwa atau menurun 0,07% dibandingkan Agustus 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lalu Rahadian
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper