Bisnis.com, JAKARTA – Bank Sentral Filipina kemungkinan akan memangkas suku bunga acuannya di tengah inflasi yang rendah. Langkah pelonggaran kebijakan moneter ini setidaknya akan dibahas dalam pertemuan kebijakannya pada 9 Mei.
“Bukan soal apakah kami akan memangkasnya [suku bunga], tetapi kapan [itu dilakukan],” ujar Gubernur Bangko Sentral ng Pilipinas Benjamin Diokno kepada Bloomberg Television di Washington.
“Kami sedang mempertimbangkannya. Saya yakin itu ada dalam agenda pertemuan bulanan berikutnya,” tambah Diokno, dikutip Bloomberg, JUmat (12/4/2019).
Harga konsumen turun untuk bulan kelima berturut-turut menjadi 3,3% pada bulan Maret dari setahun sebelumnya. Rata-rata harga konsumen turun di kisaran target bank sentral tersebut yakni 2%-4%.
Bangko Sentral ng Pilipinas telah menahan suku bunga acuan di 4,75% dalam tiga pertemuan terakhirnya sambil menunggu inflasi tertanam kuat dalam kisaran targetnya.
Dipimpin oleh Bank Sentral AS Federal Reserve, bank-bank sentral di seluruh dunia telah mengambil langkah menuju kebijakan yang lebih dovish pada tahun 2019, menjauh dari langkah pengetatan suku bunga.
Sejumlah bank sentral di kawasan Asia telah menahan atau bahkan mempertimbangkan pemangkasan suku bunga.
India telah menurunkan suku bunganya sebanyak dua kali tahun ini, sementara Malaysia dipandang bakal mengikuti langkah tersebut setelah para pembuat kebijakan memangkas proyeksi pertumbuhan bulan lalu.
Penunjukan Diokno oleh Presiden Filipina Rodrigo Duterte sebagai Gubernur Bangko Sentral ng Pilipinas pada Maret 2019, sebelumnya telah mendorong spekulasi para analis soal pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral itu tahun ini.
Saat berlaku sebagai menteri anggaran, Diokno secara konsisten mengkomunikasikan bahwa tujuan utamanya adalah untuk mendorong pertumbuhan. Ia juga dipandang lebih menyukai tingkat suku bunga rendah.
“Dia mungkin akan condong ke arah pemangkasan suku bunga,” ujar Manny Cruz, kepala riset di Papa Securities Corp., Manila, pada awal Maret.
Sementara itu, Alan Atienza dari Philippine Bank of Communications di Manila, mengatakan Diokno akan cenderung menuju kebijakan yang akan mendukung atau meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Kita akan melihat pemangkasan rasio cadangan dan suku bunga tahun ini yang akan mendukung dan mendanai defisit anggaran pemerintah yang membengkak,” tutur Atienza.